Wakil Ketua MPR Beberkan 3 Kunci Keberhasilan PPKM Darurat

Wakil Ketua MPR Beberkan 3 Kunci Keberhasilan PPKM Darurat

Yudistira Imandiar - detikNews
Selasa, 06 Jul 2021 15:22 WIB
Jazilul Fawaid
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai kebijakan PPKM Darurat oleh pemerintah pusat untuk menekan penyebaran COVID-19 sudah tepat. Namun, ia mengingatkan PPKM Darurat mesti dijalankan dengan cermat agar efektif menekan lonjakan kasus COVID-19.

"Ini mengindikasikan bahwa skema pemerintah menangani COVID-19 yang sebelumnya dianggap Juli akan menurun atau hilang, ternyata semakin besar dan angkanya fantastis. Kebijakan PPKM Darurat saat ini yang diambil pemerintah sudah tepat. Tetapi kita patut mengevaluasi karena sejak PSBB, PPKM, ternyata hasilnya justru meningkat COVID-19. Artinya belum efektif," ungkap Jazilul, Selasa (6/7/2021).

Menurut Jazilul, ada tiga hal yang mesti diperhatikan agar PPKM Darurat berhasil. Pertama, aparatur pemerintah dari pusat hingga daerah harus aktif dalam mengawal kebijakan ini, termasuk aparatur keamanan dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, masyarakat harus memiliki tingkat kesadaran dan kedisiplinan dalam mematuhi kebijakan yang ada.

"Ini penting, disiplin mengunakan masker, cuci tangan, 5 M itu, dan disiplin untuk tidak menerobos aturan. Jangan aturan dibuat tapi dilanggar. Seperti kemarin, pintu masuk Jakarta ternyata banyak yang jebol," urai Jazilul.

ADVERTISEMENT

Faktor ketiga yang menurut Jazilul mendukung efektivitas PPKM Darurat, yakni peran para tokoh masyarakat, kiai, stakeholder terkait, termasuk media untuk memberikan keteladanan terkait disiplin protokol kesehatan.

"Tanpa tiga kata kunci itu, kebijakan pemerintah dalam menekan laju COVID-19 tidak ada artinya. Ya kita lihat saja sampai akhir Juli nanti, berhasil apa tidak. Beberapa kebijakan yang lalu faktanya 'kurang berhasil'. Faktanya kasus meningkat. Bahkan rumah sakit over capacity, tenaga medis, obat-obatan kekurangan. Kebijakan PPKM Darurat, semua yang terlibat harus menuju fokus yang sama. Tidak bisa rakyat diminta disiplin tapi tokoh-tokohnya tidak memberikan keteladanan," papar Jazilul.

Ia membahas, kebijakan PPKM Darurat bukan tanpa risiko. Sebab, kebijakan ini berpotensi mengganggu pergerakan roda perekonomian masyarakat.

"Ini yang harus diantisipasi. Aktivitas perdagangan, niaga, bisnis terhenti, ini juga jadi masalah. Yang lebih kacau lagi kalau PPKM Darurat sudah memberi dampak penurunan ekonomi, tapi tidak berhasil juga dalam menekan laju kasus COVID-19, ini rugi dua kali," ulas Jazilul.

Pandemi COVID-19 yang sudah memasuki tahun kedua, kata Jazilul, memberikan pelajaran tentang pertahanan masing-masing individu, mulai dari sisi penerapan protokol kesehatan, imunitas tubuh, mental dan lainnya.

"Termasuk tidak punya pekerjaan itu juga menurunkan imunitas. Dua tahun ini masyarakat dihadapkan pada dua masalah besar. Pertama COVID-19 itu sendiri. Kedua dampak ikutannya. Pekerjaan hilang, masa depan suram, ini menurunkan imunitas," cetus Jazilul.

Ia mengajak masyarakat untuk tetap optimistis pandemi ini akan segera berlalu. Kuncinya, pesan Jazilul, masing-masing individu harus menerapkan kedisiplinan diri untuk terhindar dari COVID-19.

(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads