Menlu RI-Rusia Bahas Rencana Kunjungan Putin hingga Vaksin Corona

Menlu RI-Rusia Bahas Rencana Kunjungan Putin hingga Vaksin Corona

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 06 Jul 2021 13:21 WIB
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Ada beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan itu, dari rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin hingga kerja sama perdagangan dan vaksin COVID-19.

"Kami masih terus membahas persiapan rencana kunjungan Presiden Putin ke Indonesia sembari menunggu waktu yang tepat untuk kunjungan tersebut," kata Retno dalam sambutannya, yang disiarkan secara virtual, Selasa (6/5/2021).

Pada saat kunjungan Presiden Putin, kedua negara akan menandatangani perjanjian kemitraan strategis. Perjanjian tersebut diharapkan dapat menguatkan kerja sama dan peningkatan hubungan kedua negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu upaya untuk mengintensifkan hubungan kedua negara, Menlu Retno dan Menlu Lavrov baru saja menandatangani dokumen rencana konsultasi di antara Kementerian Luar Negeri kedua negara untuk periode 2021-2023.

Adapun kunjungan Menlu Lavrov ke Indonesia ini merupakan rangkaian dari kunjungannya ke negara-negara di kawasan. Pada sore ini Menlu Retno dan Menlu Lavrov akan bersama-sama memimpin pertemuan spesial ASEAN-Russia Foreign Ministers' Meeting.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Indonesia saat ini menjadi koordinator kemitraan ASEAN-Rusia. Pertemuan ini dalam rangka memperingati 25 tahun Kemitraan ASEAN-Rusia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey LavrovMenteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov (Foto: dok. tangkapan layar)

Membahas 4 Isu Kesehatan-Keamanan

Ada empat isu utama yang dibahas dalam pertemuan antara Menlu Retno dan Menlu Lavrov. Isu tersebut adalah kerja sama kesehatan, perdagangan dan investasi, pendidikan, serta keamanan.

Kerja Sama Kesehatan

Menlu Retno mengatakan dalam pertemuan itu dibahas juga kerja sama jangka pendek hingga jangka panjang, misalnya kerja sama jangka pendek terkait isu penyediaan vaksin serta obat-obatan terapeutik dan diagnostik.

Retno mengatakan kerja sama akan dilakukan sesuai dengan peraturan pedoman dari otoritas kesehatan kedua negara dan WHO. Sekadar informasi, bulan lalu Kepala Badan POM Indonesia berkunjung langsung ke Rusia untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Sputnik V.

Sejak awal pandemi, Indonesia dan Rusia telah bekerja sama untuk mengatasinya. Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin melakukan pembicaraan telepon pada Maret 2020 terkait kerja sama untuk menangani pandemi.

Kerja sama ini akan semakin diperkuat dengan MoU kesehatan (MoU on health cooperation), kerja sama kedua negara yang sedang difinalisasi saat ini. Adapun tujuan MoU tersebut akan menjadi dasar komitmen kedua negara untuk bekerja sama memproduksi vaksin.

"MoU ini diharapkan akan menjadi dasar bagi kerja sama kesehatan di medis jangka menengah dan jangka panjang, termasuk rencana untuk bersama-sama memproduksi vaksin antara Indonesia dan Rusia," ungkapnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya.

Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Rusia kembali membahas kerja sama perdagangan dan investasi. Indonesia dan Rusia memiliki target perdagangan sebesar USD 5 miliar pada 2020, namun target tersebut tidak terealisasi akibat pandemi Corona.

"Kami paham target ini belum dapat terealisasi karena pandemi. Oleh karena itu, kami berdua menguatkan komitmen meningkatkan perdagangan kedua negara," katanya.

Upaya meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara antara lain melalui upaya memaksimalkan kelompok kerja kedua negara atau working group pada sektor yang menjadi prioritas kedua negara, yaitu agrikultur, kelautan dan perikanan, perdagangan, investasi dan industri. Kedua, mempercepat penyelesaian dokumen-dokumen yang tertunda di bidang kerja sama ekonomi antara lain MoU di bidang transportasi, pertanian, perikanan, dan ekonomi kreatif.

Serta menyelesaikan isu-isu yang menjadi hambatan perdagangan produk-produk unggulan kedua negara. Kemudian mengenai kerja sama investasi, Menlu Retno telah menyampaikan terkait Undang-Undang Cipta Kerja dan pendirian Investment Authority.

"Saya mendorong perusahaan Rusia untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di sektor infrastruktur, infrastruktur digital, kesehatan dan logistik," ujarnya.


Kerja Sama Pendidikan

Selanjutnya kerja sama pendidikan. Saat ini, terdapat 600 mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia, Menlu Retno menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para pelajar dan warga negara Indonesia di Rusia.

"Saya juga menyampaikan permintaan akses ratusan pelajar Indonesia yang akan belajar ke Rusia, tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Saya juga menyambut baik tawaran Rusia untuk kerja sama pendidikan diplomatik untuk 2022," imbuhnya.


Kerja Sama Keamanan

Pemerintah Indonesia dan Rusia juga membahas kerja sama di bidang keamanan. Menlu Retno menyampaikan pentingnya kerja sama di bidang keamanan siber.

Selain masalah bilateral, Menlu Retno dan Menlu Rusia Lavrov membahas isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama. Misalnya mengenai Myanmar, Menlu Retno menekankan pentingnya menindaklanjuti Lima Poin konsensus (5PC).

"Diperlukan komitmen Militer Myanmar untuk bekerja sama dengan pihak lain negara anggota ASEAN untuk menindaklanjuti 5PC. Saya meminta kepada Rusia memberikan dukungan implementasi 5PC," ujarnya.

Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Indonesia akan menghargai dukungan Rusia terhadap kerja sama dengan Pasifik.

"Selain itu kami juga membahas tentang presidensi Indonesia di G20. Dan saya juga mendengar dukungan Russia bagi presidensi Indonesia di G20 tahun depan," katanya.

Halaman 2 dari 2
(yld/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads