Limbah Medis Naik 30%, Hati-hati Sebabkan Penularan COVID-19

Limbah Medis Naik 30%, Hati-hati Sebabkan Penularan COVID-19

Yudistira Imandiar - detikNews
Selasa, 06 Jul 2021 09:53 WIB
La Nyalla Mattalitti
Foto: DPD
Jakarta - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattaliti mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi limbah infeksius dari pasien COVID-19. Menurutnya, limbah medis akan meningkat seiring lonjakan kasus COVID-19.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat jumlah limbah medis meningkat 30 persen sejak pandemi COVID-19. LaNyalla menekankan jika limbah infeksius dibuang sembarangan, sangat berpotensi menyebarkan virus.

LaNyalla mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan dan membuang limbah infeksius secara benar.

"Pembuangan limbah medis yang aman dan efisien ini merupakan komponen penting dari upaya respons yang komprehensif dalam mengurangi penyebaran virus. Karena itu, limbah infeksius harus dikelola dengan baik," ujar LaNyalla dalam keterangan tertulis, Selasa (6/7/2021).

Sebagaimana dijelaskan United Nations Children's Fund (UNICEF), sampah yang dihasilkan dari rumah dengan suspek COVID-19 berpotensi menularkan virus Corona kepada orang lain yang kontak dengan sampah tersebut. Sampah yang dimaksud, antara lain masker medis, sisa makanan, tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertas bekas makanan dan minuman.

Guna mencegah penyebaran virus, LaNyalla meminta masyarakat mengikuti buku panduan pengelolaan sampah infeksius yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ia mengulas, berdasarkan panduan Kemenkses, sampah infeksius mesti dibuang terpisah dengan sampah lain, yakni dengan memasukkan dalam kantong sampah dan tutup rapat. Bila perlu, plastik tersebut diberi keterangan 'limbah infeksi'. Kemudian, sampah tisu dan sampah masker disemprot terlebih dahulu dengan disenfektan atau alkohol 70 persen sebelum dibuang ke tempat sampah.

"Agar tidak membahayakan orang lain, masyarakat yang sedang isolasi mandiri harus memusnahkan limbah medis yang digunakan. Jika tidak memiliki alatnya, lebih baik langsung dibakar daripada dibuang ke tempat sampah," imbau LaNyalla.

Ia juga mengimbau para petugas pengumpul sampah agar lebih waspada saat mengambil dan mengangkut sampah agar tidak terinfeksi.

"Para petugas pengambil sampah harus berhati-hati. Perlu kiranya menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan sarung tangan, masker dan menyiapkan kantong sampah tersendiri untuk memisahkan sampah infeksius," urai LaNyalla.

Mantan Ketua Umum PSSI itu juga meminta agar Satgas COVID-19 pusat dan daerah, dinas kesehatan, aparat pemerintahan dari tingkat tertinggi dan RT/RW untuk memberikan edukasi masyarakat terkait pengelolaan limbah medis.

"Jadi yang diperlukan tidak hanya mendata pasien dan memantau kesehatannya, tapi perlu juga memberikan edukasi secara komprehensif mengenai pengelolaan limbah medis ini supaya tidak menyebarkan virus ke sekelilingnya lagi," pesan LaNyalla. (mul/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads