Sinyal Bahaya dari Tingginya Pemakaman dengan Protap Corona di Jakarta

Sinyal Bahaya dari Tingginya Pemakaman dengan Protap Corona di Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Jul 2021 09:29 WIB
TPU Rorotan menjadi tempat untuk memakamkan korban COVID-19 di Jakarta. Jadi hanya yang ber-KTP DKI Jakarta yang bisa dimakamkan di TPU Rorotan.
Pemakaman jenazah dengan protap COVID-19 di TPU Rorotan. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Kasus Corona di Jakarta masih mengganas. Sinyal bahaya Corona diungkap lewat pemakaman jenazah dengan protap COVID yang naik berlipat-lipat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerangkan pemakaman jenazah dengan prosedur Corona di Ibu Kota sempat mencapai 392 orang dalam sehari. Angka itu merupakan yang tertinggi selama pandemi.

"Hari kemarin (3 Juli) angka pelayanan pemakaman protokol COVID mencapai rekornya, 392 pemakaman dilakukan," ujar Anies di Pos Penyekatan Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).

Berdasarkan data itu, Anies menilai angka kematian akibat Corona sangat tajam. Menurutnya, data itu sinyal tanda bahaya yang harus segera diredam.

"Menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya. Bahwa jumlah kematian di Jakarta sudah meningkat amat tinggi," ucap Anies.

Anies lantas membacakan data pemakaman protap Corona yang terus mengalami kenaikan. Suara Anies sempat terhenti ketika membacakan data pemakaman ini.

"Sabtu 26 Juni 157 pemakaman, hari Minggu (27 Juni) 144 pemakaman, hari Senin (28 Juni) 193 pemakaman, hari Selasa (29 Juni) 279 pemakaman, Rabu (30 Juni) 23, hari Kamis (1 Juli) 301, hari Jumat (2 Juli) 365, Sabtu (3 Juli) 396. Semoga ini adalah angka terakhir. Mulai hari ini mudah-mudahan angkanya menurun," ujarnya Anies.

Jika ditarik dari periode awal Juni, pemakaman jenazah dengan prosedur COVID-19 memang naik secara drastis. Pada pertengahan Juni, misalnya, grafik pemakaman dengan protap COVID masih di bawah 100, yakni 88 jenazah yang dimakamkan.

Namun, angka itu pelan-pelan naik dengan signifikan. Berikut ini datanya berdasarkan situs corona.jakarta.go.id:

15 Juni 88 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
16 Juni 83 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
17 Juni 119 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
18 Juni 112 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
19 Juni 127 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
20 Juni 155 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
21 Juni 102 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
22 Juni 146 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
23 Juni 178 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
24 Juni 186 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
25 Juni 188 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
26 Juni 227 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
27 Juni 212 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
28 Juni 228 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
29 Juni 304 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
30 Juni 210 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
1 Juli 301 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
2 Juli 365 jenazah dimakamkan dengan protap Corona
3 Juli 396 jenazah dimakamkan dengan protap Corona

Untuk itu, Anies meminta masyarakat tetap di rumah. Dia menyebut angka kematian yang terus meningkat setiap hari bukanlah hal yang patut dibanggakan.

"Kita tidak ingin menguburkan lebih banyak lagi saudara-saudara kita. Kita ingin yang di rumah sakit bisa pulang ke rumah, yang sekarang tidak terpapar jangan sampai terpapar. Caranya sederhana jauhi kerumunan jauhi berpergian, tinggal di rumah sampai kondisi aman terkendali itu saja," kata Anies. (idn/fjp)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads