Angka Kematian Tinggi Jadi Tanda Bahaya di Jakarta

Round-Up

Angka Kematian Tinggi Jadi Tanda Bahaya di Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Jul 2021 06:40 WIB
Petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Bukit Duri, Jakarta menyelesaikan pembuatan mural tentang Covid-19, Jakarta, Selasa  (11/8/2020). Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta per Senin (10/8/2020) adalah 26.162 orang. Angka ini tertinggi di Indonesia. Dari total kasus positif itu, 16.446 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 940 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, sebanyak 8.807 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri.
Ilustrasi Corona (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Jumlah pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 di DKI Jakarta dalam sehari terus mengalami peningkatan. Rekor tertinggi terjadi pada Sabtu 3 Juli 2021 yakni ada 392 orang yang dimakamkan dengan protokol COVID-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa khawatir atas lonjakan kasus kematian akibat COVID-19 di Jakarta. Anies menilai hal itu merupakan tanda bahaya.

"Hari kemarin angka pelayanan pemakaman protokol COVID mencapai rekornya, 392 pemakaman dilakukan," ujar Anies, di Pos Penyekatan Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anies, hal itu menunjukkan kasus kematian di DKI Jakarta meningkat tajam. Anies pun menekankan peningkatan yang terus menerus ini merupakan tanda bahaya.

"Tapi menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya. Bahwa jumlah kematian di Jakarta sudah meningkat amat tinggi," ucap Anies.

ADVERTISEMENT

Dia memaparkan, pada awal bulan Juni, angka kematian masih di bawah 20 orang setiap harinya. Namun kini, dalam satu minggu terakhir, angka kematian sudah mencapai angka 300-an orang.

"(Kematian dalam) satu minggu terakhir di atas 250, 304, 301, 362, 392 orang. Ini adalah orang-orang yang dua minggu sebelumnya masih sehat," kata dia.

Karena itu, Anies meminta masyarakat untuk tetap di rumah. Dia mengatakan, angka kematian yang terus meningkat setiap harinya bukanlah hal yang patut dibanggakan.

"Kita tidak ingin menguburkan lebih banyak lagi saudara-saudara kita. Kita ingin yang di Rumah Sakit bisa pulang ke rumah, yang sekarang tidak terpapar jangan sampai terpapar," ucapnya.

"Caranya sederhana jauhi kerumunan jauhi berpergian, tinggal di rumah sampai kondisi aman terkendali itu saja," kata Anies.

(fas/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads