Direktur Operasi Angkasa Pura Wendo Asrul Rose mengungkap rencana proses integrasi data penumpang pesawat. Nantinya data penumpang yang hendak melakukan perjalanan udara akan terintegrasi dengan aplikasi layanan kesehatan transportasi udara.
"Terkait dengan integrasi ini background-nya adalah antisipasi trafik peningkatan penumpang pesawat udara. Setelah lebaran kemarin trafik yang tadinya berkisar 25 sampai 35 persen ini sudah mulai naik di atas 50 persen dan ini hal yang merupakan suatu obstacle terkait dengan kapasitas produksi manual yang dilakukan pemeriksaan kesehatan, terutama dokumen sebelum penumpang itu melakukan proses lanjutan di bandara. Ini harus kita selesaikan supaya tidak terjadi suatu proses penumpukan," kata Wendo dalam konferensi pers, Minggu (4/7/2021).
![]() |
Wendo menyebut proses integrasi data penumpang pesawat juga merupakan satu simplifikasi alur proses yang dilakukan oleh penumpang pesawat udara. Menurutnya, yang tadinya ada 2 yakni aplikasi peduli lindungi dan eHAC, nantinya akan digabungkan menjadi satu untuk memudahkan pengguna jasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk memastikan dokumen kesehatan yang diterbitkan ini telah terkontrol dengan baik di mana semua nanti hasilnya akan diupload kepada satu sistem yaitu data base yang dimiliki Kemenkes. Jadi di situ data ini diharapkan akan terkumpul, jadi tidak ada lagi pemalsuan kalau terjadi ini penanggung jawabnya yankes tentunya nanti akan ditindaklanjuti oleh Kemenkes," ucapnya.
Lebih lanjut, Wendo menjelaskan proses mengintegrasikan antara proses cek in dengan pemeriksaan dokumen kesehatan. Menurutnya, nantinya proses pemeriksaan manual tidak akan ada lagi, tapi prosesnya akan berbarengan dengan proses cek in.
"Dimana ada pemeriksaan dokumen terbang berupa tiket dan nanti disiapkan satu aplikasi di dalamnya ada data mengenai vaksin penumpang kemudian data mengenai pemeriksaan kesehatan saat ini PCR, nanti di situ akan ada keluar 1 hasil bahwa penumpang ini layak terbang atau tidak," ujarnya.
Kemudian tahap berikutnya adalah, proses integrasi dengan sistem airline. Nantinya, kata dia, broading pass penumpang pesawat hanya diterbitkan bila semua persyaratan bisa dipenuhi.
"Namun kalau salah satu syarat ini tidak bisa dipenuhi, maka nanti secara sistem boarding pass tidak bisa diterbitkan," katanya.
Lebih jauh, Wendo juga menyinggung terkait bagaimana meningkatkan kapasitas bandara dan implementasi program protokol kesehatan. Menurutnya, dalam hal ini Angkasa Pura berusaha mengurangi satu proses titik antrean.
"Dan ini juga meningkatkan slot time dari airline operator yang saat ini misalnya di Bandara Ngurah Rai kita slot per jamnya 18 dengan sistem yang kita integrasikan ini diharapkan bisa naik jadi 24 sampai 25 pergerakan tentunya tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan," pungkasnya.
(fas/imk)