Rachmawati marah ke Mega soal BLBI
Dikutip dari detikX, Rachmawati marah kepada Megawati saat menjadi presiden karena mengeluarkan kebijakan release and discharge (surat keterangan lunas) bagi obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Kebijakan itu paling banyak menyedot keuangan negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu pula, Rachmawati berupaya melakukan perlawanan terhadap Megawati dengan mendirikan Partai Pelopor. Partai ini mendapatkan tiga kursi di Dewan Perwakilan Rakyat pada Pemilihan Umum 2004.
Rachmawati jarang bertemu dengan Megawati. Apalagi setelah Jokowi diusung PDIP menjadi calon presiden melawan Prabowo.
Baca juga: Antara Megawati, Sukmawati, dan Rachmawati |
Rachmawati dukung Prabowo di Pilpres 2019
Pada 2014, Rachmawati masuk ke Partai Gerindra setelah masuk NasDem. Sebelum keluar dari NasDem, yang saat itu mendukung Jokowi, Rachmawati sempat menerima Prabowo di kediamannya pada 16 Mei 2014. Seusai rekapitulasi Pilpres 2014, Rachmawati tampil mendeklarasikan Front Pelopor mengawal gugatan Pilpres di MK. Dia mendukung gugatan Prabowo-Hatta Rajasa, yang merasa dicurangi pada Pilpres 2014 kala itu.
Rachmawati mendukung pencapresan Prabowo, sedangkan di seberang jalan ada Megawati yang mendukung Jokowi. Lanjut ke Pilpres 2019, Rachmawati juga tetap mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
![]() |
Rachmawati pernah ditangkap terkait makar
Rachmawati sempat kena tangkap jelang Aksi Bela Islam Jilid 3 pada 2 Desember 2016, atau disebut sebagai Aksi 212. Dia ditangkap bersama tokoh-tokoh lain, antara lain Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, hingga Sri Bintang Pamungkas. Rachmawati bersama delapan orang lain menjadi tersangka dugaan perencanaan makar.
(dnu/idh)