"Oleh pihak manajemen RSUD Banten sedang dalam proses penyusunan berkas-berkas yang dibutuhkan dalam pengajuan pencairan," kata Ati melalui aplikasi pesan ke wartawan di Serang, Jumat (2/7/2021).
Ati enggan memberi penjelasan lebih jauh mengenai masalah ini. Pertanyaan mengenai apa penyebab mandeknya pencairan hak nakes itu tidak dijelaskan lebih lanjut.
Sebelumnya, manajemen RSUD Banten membatasi jatah masker saat mereka berjibaku bekerja menangani pasien. Tapi, hak insentif mereka belum dibayar selama 9 bulan ini.
"Nakes di RSUD Banten pada tumbang dengan melonjaknya pasien. Tapi hak kita belum dibayarkan," kata seorang tenaga kesehatan di RSUD Banten yang minta dirahasiakan identitasnya kepada detikcom di Serang, Kamis (1/7/) kemarin.
Mereka bahkan ada yang membeli masker jenis standar N95 atau KN95 dengan uang pribadi. Jenis masker ini hanya diberi 3 masker untuk tiga orang dan sisanya menggunakan masker bedah dengan jatah 2 buah.
"Jadi gini, kayak yellow, red zone, ICU, HCU, jadi dijatah. HCU dikasih 3, red zone dikasih 3. Satu ruangan sekali jaga misalkan dinas pagi yang jaga 8 orang, cuma dijatah 3 orang. Yang siang juga begitu sama dikasih jatah 3 orang. Sedangkan kita yang dinas ada 8-9 orang, jadi dikasih jatahnya tiga sisanya kita pakai masker bedah dikasih 2 buah," katanya lagi.
Di bulan lalu, beberapa tenaga kesehatan bercerita hal yang sama soal insentif yang belum diberikan. Setelah itu, manajemen menurutnya mencari siapa informan yang menyampaikan ke wartawan. Sebab itu, ia meminta inisial dan namanya disembunyikan.
Simak video 'Sri Mulyani Ungkap Alasan Pembayaran Insentif Nakes Terlambat':
(bri/aik)