BOR Isolasi 92%-ICU 94%, Anies Ungkap Warga Banyak Antre di ICU

BOR Isolasi 92%-ICU 94%, Anies Ungkap Warga Banyak Antre di ICU

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 03 Jul 2021 00:28 WIB
Tower 8 dan 9 Wisma Atlet Pademangan dialihfungsi jadi tempat isolasi pasien COVID-19. Area itu diperuntukan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala-bergejala ringan
Ilustrasi. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan data keterisian tempat tidur di Rumah Sakit di Jakarta. Dia mengatakan banyak warga yang tak mendapat tempat dan antre di ICU untuk perawatan.

Anies awalnya menjelaskan pada awal Juni RS di Jakarta memiliki ketersediaan tempat tidur sebanyak 6.500 dan terpakai 1.500. Anies kemudian bercerita lonjakan drastis terjadi mulai 11 Juni.

Anies bersama Polda Metro Jaya dan TNI langsung mengadakan apel di Lapangan Blok S. Anies saat itu menyampaikan Jakarta mulai masuk fase genting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rakyat dikabarkan untuk hati-hati, mengurangi kegiatan di sisi lain kami meningkatkan kemampuan RS," katanya.

Dari data yang dipaparkan Anies, terlihat BOR isolasi mencapai 92 persen. Sementara tempat tidur ICU sudah terisi 94 persen.

ADVERTISEMENT

"Saat ini menjadi 11.134 TT dan terpakai 10.220. Bila hari itu DKI tidak menambah jumlah tempat tidur. Saat itu kita sudah kolaps, saat itu warga sudah tidak dapat tempat. Sekarangpun warga banyak yang tidak mendapatkan tempat menunggu, mengantre di ICU," sambung Anies.

Anies menceritakan saat berkunjung ke RSUD Duren Sawit. Anies menyebut IGD penuh.

"Ini adalah jalan aspal. Ini semula aspal yang kemudian diganti menjadi keramik, diubah menjadi tempat transit, karena IGD-nya tidak cukup. Tempat tidurnya tidak cukup," kata Anies.

"Situasi yang sedang dihadapi ini nyata. Ketika kita menyaksikan angka seperti ini, bukan berarti semua orang dapat tempat tidur. Ini memang mepet tapi begitu banyak yang hari ini kesulitan. ICU juga sama. Belum pernah sepanjang masa pandemi, kapasitas tempat tidur kita selalu di atas dibandingkan jumlah pasien. Sekarang kita dalam posisi sangat, sangat berisiko. Mepet sekali. Dan kita harus menambah tempat untuk penampungan perawatan bagi saudara-saudara kita yang terpapar," ujarnya.

(idn/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads