Warga di Sulsel Usir Petugas Hendak Makamkan Jenazah COVID, Peti Dibongkar

Warga di Sulsel Usir Petugas Hendak Makamkan Jenazah COVID, Peti Dibongkar

Hermawan Mappiwali - detikNews
Jumat, 02 Jul 2021 11:17 WIB
Tangkapan layar video viral warga usir petugas hendak makamkan jenazah COVID di Bulukumba (dok. Istimewa).
Foto: Tangkapan layar video viral warga usir petugas hendak makamkan jenazah COVID di Bulukumba (dok. Istimewa).
Bulukumba -

Viral di media sosial (medsos) Tim Satgas COVID-19 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) diusir warga saat hendak bertugas memakamkan jenazah positif Corona. Para warga dan keluarga juga membongkar peti jenazah dan memakamkannya sendiri.

Dalam video yang viral, tampak para petugas pemakaman COVID-19 lengkap dengan alat pelindung diri (APD) serta disinfektan yang sudah berada di rumah duka di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Bulukumba. Namun mereka tak dapat menjalankan tugas karena warga dan keluarga jenazah menghalau dan mengusir mereka.

Petugas yang kalah jumlah akhirnya memilih pulang. Lalu warga dan keluarga mengambil alih penanganan jenazah. Seorang Babinsa setempat juga tampak tak bisa berbuat banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bisa urus sendiri, saya kasi mandi, apa. Pulang, pulang cepat," terdengar suara warga menghalau petugas.

Terkait insiden itu, Ketua Tim Pemakaman COVID-19 Bulukumba Muhammad Suparto menyesalkan perbuatan warga dan sebagian anggota keluarga jenazah. Sebab, kata dia, sebagian keluarga jenazah sudah sepakat pemakaman itu ditangani petugas.

ADVERTISEMENT

"Kejadian itu sangat-sangat kami sesalkan. Mereka berinteraksi dengan jenazah, peti dibongkar," kata Suparto kepada detikcom, Jumat (2/7/2021).

Suparto mengatakan, timnya sejak awal sudah menunggu di rumah duka ketika jenazah masih dalam perjalanan dari RSUP Wahidin Sudirohusodo, Rabu (30/6). Suparto mengaku telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan aparat keamanan dalam hal ini Babinsa setempat.

"Tapi hari itu kami juga sudah curiga karena memang kami dengar desas-desus sebagian keluarga tidak sepakat kalau kami yang memakamkan," ucap Suparto.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Suparto lalu menjelaskan bagaimana aturan pemakaman jenazah positif Corona di Bulukumba. Dia mengatakan, pihak keluarga diperbolehkan untuk menunjuk lokasi area pemakaman sesuai keinginan mereka, tapi eksekusi pemakaman tetap dilakukan oleh petugas dengan tujuan keluarga jenazah tidak terkontaminasi.

"Aturannya begitu, tapi ini saat mobil jenazah tiba dari Makassar mereka sudah langsung berkerumun di situ, mereka bawa peti jenazah itu ke dalam rumah di mana di dalam rumah juga sudah banyak orang yang melayat," tutur Suparto.

Suparto mengatakan, dia dan timnya langsung mencegat upaya tersebut sebab peti jenazah harusnya sudah langsung dibawa ke lokasi pemakaman. Namun upaya pencegatan itu gagal.

"Tidak bisa kita Pak, dihalau. Bahkan peti jenazah itu dibongkar, pintu petinya itu dilepas baru dibuang keluar rumah," ujar Suparto.

Akibat insiden tersebut, kata Suparto, dia dan timnya langsung menarik diri. Selain karena pemakaman sudah tak sesuai prosedur, upaya untuk memakamkan jenazah sesuai prosedur juga dinilai percuma karena warga dan keluarga sudah terkontaminasi.

"Ya saya pikir percuma juga karena warga sudah terkontaminasi, berinteraksi dengan peti jenazah. Bahkan jenazahnya juga sudah keluar dari peti," ungkap Suparto.

"Jadi saya pikir percuma. Biar pun kami lanjutkan ini sudah bukan ranah kami kalau sudah begini modelnya, tidak sesuai ranah kami dan tidak sesuai pula dengan SOP-nya," katanya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads