.webp)
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat diusulkan berlaku mulai 3-20 Juli 2021. Penerapan PPKM darurat diharapkan dapat menggenjot vaksinasi COVID-19 terhadap anak-anak.
Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla menyatakan mendukung PPKM darurat. Ratu yakin PPKM darurat dapat menekan angka penyebaran Corona di Tanah Air.
"Langkah-langkah yang diambil pemerintah sangat bagus untuk menekan penyebaran Corona di Jawa, Bali dan wilayah lainnya," ujar Ratu Ngadu Wulla dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratu mengingatkan perihal varian baru COVID-19 yang sudah menyebar di Indonesia. Anggota DPR Fraksi NasDem itu khawatir jumlah anak-anak yang terpapar Corona meningkat.
Ratu juga mengutip data Satgas Penanganan COVID-19 per 17 Juni 2021, di mana, sebanyak 235.527 anak-anak usia sekolah terpapar Corona. Karena itulah Ratu mendorong vaksinasi anak-anak ditingkatkan.
"Kami berharap program ini lebih dipercepat agar ada gerakan masif untuk vaksinasi anak-anak ini bisa terealisasi. Tidak bisa dibiarkan lama karena varian baru ini sangat cepat sekali proses penularannya," harapnya.
Lebih lanjut, Ratu memastikan akan mengawasi vaksinasi anak-anak. Anggota DPR daerah pemilihan (dapil) NTT II itu menegaskan mata rantai COVID-19 harus diputus.
"Kami di DPR juga akan melakukan pengawasan terhadap apa yang ditargetkan biar cepat terealisasi," ujar Ratu.
"Jangan diberikan kelonggaran dalam penanganan COVID-19 agar bisa memutus mata rantai penyebaran secara maksimal," pungkasnya.
Seperti diketahui, vaksinasi COVID-19 terhadap anak-anak sudah dimulai sejak kemarin dan diprioritaskan di Pulau Jawa. Vaksinasi Corona terhadap anak akan dilakukan oleh para bidan.
"Di sini ada bidang khusus penanganan vaksinasi COVID-19 untuk anak serta ibu hamil dan menyusui. Ini akan kerja sama bersama Satgas dan BKKBN sebagai koordinator," ungkap Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Afrial Rosya, dalam sebuah konferensi pers Rabu (30/6/2021).
"Dilaksanakan bertahap mulai 28 Juni di Hari Keluarga Nasional dan akan diprioritaskan di Pulau Jawa. Kemudian juga vaksinasi akan dilakukan oleh para bidan dan saya rasa sudah menjadi strategi oleh teman-teman operasional di Kemenkes," sambungnya.
(zak/imk)
