Pemprov DKI memprediksi kasus Corona di Jakarta bisa menembus 100 ribu pada periode Juli jika tak ada pengetatan. Langkah antisipasinya, DKI menyiapkan stadion indoor untuk jadi rumah sakit darurat.
Skenario Pemprov DKI ini dijabarkan dalam paparan Gubernur Anies Baswedan saat rakor PPKM darurat yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (29/6/2021). Rencananya manajemen penanganan COVID di stadion ini akan di bawah RSDC Wisma Atlet.
"Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet," demikian isi dari dokumen yang diterima detikcom, Rabu (30/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah antisipasi berikutnya adalah meminta rumah sakit kelas A untuk dikhususkan sepenuhnya untuk ICU COVID-19. Lalu RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala ringan.
Kemudian untuk rumah susun akan diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien gejala ringan saja.
"Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan," lanjut dokumen tersebut.
Pada pemaparan itu juga, Anies meminta dukungan antara lain tambahan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung.
"Tenaga kesehatan di RS untuk dapat dipenuhi dari mahasiswa dan dosen. Tracer profesional lapangan butuh tambahan 2.156 (untuk mencapai 15-30 per 100.000 penduduk). Tenaga vaksinator tambahan sejumlah 5.139 orang. (Nakes 2.050 orang dan non-nakes 3.089 orang," tulis dokumen itu.
Simak video 'Melonjak Drastis! Zona Merah COVID-19 di RI Jadi 60 Wilayah':