Investigasi KIPI: Warga Badung Bali Meninggal Tak Terkait Vaksin AstraZeneca

Investigasi KIPI: Warga Badung Bali Meninggal Tak Terkait Vaksin AstraZeneca

Sui Suadnyana - detikNews
Selasa, 29 Jun 2021 11:46 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Thinkstock)
Badung -

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) selesai melakukan investigasi penyebab kematian warga Badung, Bali, inisial NW yang meninggal setelah diberi vaksin AstraZeneca. NW dipastikan meninggal karena penyakit stroke yang dideritanya.

"Penyebabnya, bukti yang ada memperlihatkan bahwa KIPI yang terjadi tidak terkait dengan imunisasi. Penyebab kematian stroke," kata Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satiri dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Selasa (29/6/2021).

Prof Hindra mengatakan berbagai bukti tersebut didapatkan dari hasil investigasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung bersama tim puskesmas. Investigasi dilakukan dengan wawancara kepada pihak keluarga, dan dengan melihat riwayat penyakit sebelumnya yang dilaporkan almarhum sebelum wafat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prof Hindra, setiap orang dapat mengalami kematian setelah menerima suntikan vaksin. Namun harus ada bukti yang menjelaskan terkait kematian itu.

Bukti pertama yakni onset/awitan atau masa terjadinya KIPI setelah imunisasi, daftar KIPI dan onset didapat dari daftar KIPI yang didapatkan pada fase 1, 2, dan 3 sewaktu uji klinik. Bukti kedua adalah adanya penyakit lain pada yang bersangkutan.

ADVERTISEMENT

Bila KIPI ada dalam list dan onset/awitan sesuai daftar KIPI serta tidak ada penyakit lain, dipastikan KIPI yang terjadi terkait imunisasi yang diberikan.

"Pada almarhum di Badung tidak cukup bukti untuk mengkaitkan dengan imunisasi karena data investigasi menunjukkan gejala yang tidak terkait dengan imunisasi dan kuat dugaan bahwa penyakit lain yang menyebabkan kematian. Mudah-mudahan masyarakat paham hal ini," harapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Direktur AstraZeneca: Vaksin COVID-19 Bisa Cegah Varian Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, seorang warga di Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, meninggal dunia. Pria berinisial NW itu meninggal sehari setelah divaksinasi COVID-19 jenis AstraZeneca.

"Divaksinnya kan dua hari yang lalu. Dua hari yang lalu divaksin, kemudian kemarin dibawa ke puskesmas, kemudian dia meninggal," kata Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, di Grand Inna Bali Beach, Sanur Kaja, Denpasar, Kamis (17/6/2021).

Untuk diketahui, warga di Bali yang meninggal diduga seusai vaksinasi sudah terdapat dua orang. Belum lama ini, seorang pria bernama Abdullah Malanua (44) ditemukan meninggal di kamar kosnya di Jalan Pulau Sebatik, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar, juga setelah mengikuti vaksinasi beberapa hari sebelumnya.

Meski sudah terdapat dua orang yang diduga meninggal karena vaksinasi, Dewa Indra tak berani mengambil kesimpulan bahwa kematian tersebut akibat vaksin. Terlebih hingga saat ini sudah terdapat kurang-lebih 1,6 juta orang yang divaksinasi COVID-19.

"Yang sudah divaksin 1,6 juta. Ada kejadian dua (meninggal setelah divaksinasi). Boleh ndak dua ini mengambil kesimpulan (meninggal karena vaksinasi COVID-19)? Ndak boleh! Jangan begitu. Tunggu hasil pengujian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Tim dokter pasti akan melakukan itu," kata dia.

Setiap vaksinasi, jelas Dewa Indra, sudah pasti diawali dengan screening untuk menyatakan memenuhi syarat atau tidak. Pada waktu itu, warga tersebut dipastikan memenuhi syarat karena memang tidak memenuhi syarat, warga tersebut pasti tidak dilakukan vaksinasi.

"Kalau tidak memenuhi syarat, sudah pasti tidak divaksin. Itu bisa terjadi di mana saja, tanpa vaksinasi pun. Lihat atlet bulutangkis kita, sedang main kan, apakah bulutangkis menyebabkan dia meninggal, boleh mengambil keputusan gitu. Nggak boleh. Nanti orang ndak main bulu tangkis kalau ngambil kesimpulan seperti itu," jelas Dewa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads