Tawuran anak muda di perlintasan kereta dekat Stasiun Sentiong, Jakarta Pusat (Jakpus), pecah pada Minggu (27/6) dini hari kemarin. Polisi kini telah mengamankan tiga pemuda yang diduga terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
"Kalau dari pihak, kita sudah kita amankan tiga orang," ujar Kapolsek Johar Baru Kompol Edison saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/6/2021).
Edison menyebut polisi masih akan menyelidiki lebih lanjut motif dari terjadinya tawuran antarwarga tersebut. Dari tiga orang yang diamankan, didapatkan beberapa barang bukti berupa batu dan pecahan botol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara (barang bukti) baru batu sama pecahan botol aja," kata Edison.
"Masih kita lidik apa dia ada menggunakan sajam (senjata tajam) atau merusak gimana, nanti kita lihat," sambungnya.
Dia menyebut tawuran yang melibatkan pemuda warga Kecamatan Johar Baru dan Kecamatan Senen memang bukan pertama kali. Menurutnya, tawuran kedua warga kerap terjadi buntut dari dendam masa lalu.
"Ah itu paling (tawuran) sebentar bubar, sebentar bubar, nggak lama itu. Giliran sepi, tawuran. Ya (mungkin) masalah dendam lama, jadi bisa berbuntut lagi gitu," ucap Edison.
Diberitakan sebelumnya, tawuran anak muda pecah di perlintasan kereta api dekat Stasiun Sentiong, Jakpus, viral di media sosial. Polisi turun tangan menangani peristiwa tersebut.
"Antara warga Sentiong dan Johar itu, di perbatasan kereta api sekitar jam 02.00 WIB. Cuma, sudah dibubarkan sama anggota sekitar jam 02.15 WIB. Iya, pakai gas air mata," kata Kapolsek Johar Baru Kompol Edison saat dihubungi, Senin (28/6).
Edison mengatakan tawuran bisa dibubarkan setelah polisi menembakkan gas air mata. Polisi masih menyelidiki pemicu terjadinya tawuran.
"Pemicunya masih kami lidik dulu, nanti malam kita lidik dulu. Itu biasanya anak ngumpul-ngumpul. Nanti akan kami cari juga siapa yang pemicu-pemicunya itu, masih kami lidik," ujarnya.
Simak juga 'Polisi Ringkus 20 Anggota Geng Bersajam Terlibat Tawuran di Cirebon':