Sinovac Dapat Lampu Hijau dari Jokowi untuk Vaksinasi Anak

ADVERTISEMENT

Round-Up

Sinovac Dapat Lampu Hijau dari Jokowi untuk Vaksinasi Anak

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 29 Jun 2021 09:22 WIB
Program vaksinasi COVID-19 terus digencarkan di kawasan Ibu Kota. Vaksinasi massal itu dilakukan untuk memenuhi target 1 juta vaksinasi per hari.
Ilustrasi / Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan penggunaan izin darurat untuk vaksin Sinovac digunakan pada anak-anak. Jokowi berharap anak-anak segera divaksinasi Sinovac.

Untuk diketahui, vaksin Sinovac bisa digunakan pada anak usia 12-17 tahun di Indonesia. Pemerintah memang tengah gencar mengencangkan upaya vaksinasi.

"Kita juga bersyukur BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan anak usia 12 sampai 17 tahun," kata Jokowi dalam jumpa pers virtual, Senin (28/6/2021).

Antusiasme warga untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di Trans Studio Mall Cibubur, Depok, Jawa Barat, terpantau sangat tinggi. Beginilah potret saat dari proses antre hingga vaksinasi.Antusiasme warga untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di Trans Studio Mall Cibubur, Depok, Jawa Barat, terpantau sangat tinggi. Beginilah potret saat dari proses antre hingga vaksinasi. Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

Sebelum pernyataan Jokowi, beredar surat yang menyebutkan BPOM sudah menyetujui vaksin COVID-19 produksi Bio Farma, jenis Sinovac. Adapun pertimbangan usia 12-17 tahun mengacu pada hasil uji klinis Fase I dan Fase II.Jokowi pun berharap vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak segera dimulai.

"Sehingga vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai. Dan dalam menekan penyebaran COVID-19 ini hanya dapat dilakukan dengan upaya bersama," ujarnya.

BPOM setujui penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 12-17 tahun. Hal itu menyusul banyaknya temuan pasien COVID-19 usia muda yang alami perburukan kondisi.BPOM setujui penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 12-17 tahun. Hal itu menyusul banyaknya temuan pasien COVID-19 usia muda yang mengalami perburukan kondisi. (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)

Sementara anak usia di luar 12-17 tahun dinilai belum aman menerima vaksin COVID-19 lantaran data yang ada dinilai belum cukup, dalam hal ini, jumlah subjek rentang usia di luar 12-17 tahun.

"Dari data keamanan uji klinik fase I dan fase II, profil AE Sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun," jelas BPOM, dikutip dari edaran hasil evaluasi uji klinis yang diterima detikcom, Minggu (27/6/2021).

"Imunogenisitas dan keamanan pada populasi remaja 12-17 tahun diperkuat dengan data hasil uji klinik pada populasi dewasa karena maturasi sistem imun pada remaja sesuai dengan dewasa," sambung surat tersebut.

Kembali ke Jokowi, dia menyatakan harapan agar masyarakat tidak ragu lagi untuk divaksinasi. Pasalnya, dengan cara itulah penyebaran COVID-19 dapat terkendali.

"Dalam menekan penyebaran COVID-19 ini hanya dapat dilakukan dengan upaya bersama. Untuk itu, saya mohon kepada Bapak/Ibu, saudara-saudara kita semua untuk tidak ragu divaksinasi dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, menjaga jarak, mencuci tangan," tuturnya.

Jokowi juga kembali mengingatkan agar masyarakat tetap tinggal di rumah selama tidak ada keperluan mendesak.

"Sekali lagi saya ingatkan tinggal lah di rumah selama tidak ada kebutuhan mendesak," tegasnya.

(gbr/isa)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT