Seorang pria berinisial M (45) di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, tewas ditembak polisi. Pria itu disebut memiliki gangguan jiwa dan sempat menyerang polisi serta warga dengan golok.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (27/6) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu seorang warga mendatangi Polsek Kronjo melaporkan bahwa dia akan dibacok oleh korban.
"Atas laporan tersebut, dua anggota piket Polsek dipimpin langsung Kapolsek Kronjo AKP Ferizal Ardiles Mawardhi mendatangi TKP," kata Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (28/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, polisi yang baru datang ke lokasi justru diserang oleh M. Pria gangguan jiwa itu mengejar polisi dan warga dengan membawa sebilah golok.
"Sesampainya di TKP, pelaku langsung menyerang anggota Polsek Kronjo dan saksi-saksi menggunakan golok. Anggota dan Kapolsek kemudian lari balik ke arah mobil," ucapnya.
Saat mencoba menyelamatkan diri, seorang saksi tertinggal dan juga hendak diserang M. Melihat hal tersebut, anggota Polsek Kronjo Bripka Yaya kemudian mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak dua kali ke atas.
Tembakan peringatan itu rupanya tidak digubris pria tersebut dan tetap mencoba membacok warga. Atas dasar keselamatan warga, polisi kemudian melepaskan tembakan ke arah M untuk melumpuhkan.
"Bripka Yaga menembak ke arah pelaku dan mengenai pinggang sebelah kanan. Setelah dilumpuhkan pelaku tersebut digeledah dan ditemukan di tangan sebelah kanan memegang golok dan di pinggang terselip potongan besi batangan," ujar Wahyu.
Polisi sempat membawa pelaku ke rumah sakit. Namun nyawa pelaku tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di RSUD Balaraja.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan pihak keluarga pelaku mengatakan M memang telah memiliki gangguan jiwa. Pihak keluarga, sebut Wahyu, menerima peristiwa yang menimpa M tersebut.
"Menurut keterangan orang tua pelaku dan warga, pelaku tersebut ada kelainan jiwa atau ODGJ. Pihak (keluarga) korban sudah membuat pernyataan dan menerima kejadian tersebut," pungkas Wahyu.
(ygs/fas)