Hari Krida Pertanian, Mentan: Petani Itu Keren, Bertani Itu Hebat

Hari Krida Pertanian, Mentan: Petani Itu Keren, Bertani Itu Hebat

Inkana Putri - detikNews
Jumat, 25 Jun 2021 17:14 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo
Foto: Kementan
Jakarta -

Kementerian Pertanian bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia memperingati upacara Hari Krida Pertanian ke-49 hari ini. Di acara bertema 'Pertanian Maju, Mandiri dan Modern, Petani Sejahtera' ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pertanian Indonesia harus dapat maju dan mandiri.

"Sebagai negara pertanian bermartabat, maka Pertanian di Indonesia harus maju dan mandiri dengan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang ada, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat sedapat mungkin dari produksi dalam negeri," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).

Diungkapkannya, soal pemanfaatan teknologi, saat ini teknologi kekinian berbasis Artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), drone dan robotic menjadi bentuk unsur modernitas dalam Pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan akhirnya ya maju mandiri dan modern serta bermuara pada kesejahteraan petani," tegasnya.

Oleh karena itu, Syahrul menegaskan bahwa bertani dan menjalani pekerjaan di sektor pertanian bukan sekadar profesi. Pasalnya, pertanian dapat menjadi upaya dalam mengurusi kebutuhan pangan bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Petani itu keren, bertani itu hebat. Semakin hebat, dengan perbaiki cara bertani dengan lebih modern. Kurang apa di Indonesia? Matahari bersinar terus, sumber air ada di mana-mana," paparnya.

Bahkan menurut Syahrul, kepala dinas, camat, bupati, gubernur disebut hebat, jika pertanian di wilayahnya hebat. Untuk itu, dirinya pun mengajak kaum milenial untuk menggenjot sektor pertanian agar lebih maju, mandiri dan modern.

"Sehingga, Hari Krida Pertanian ini bukan sekedar upacara, tetapi lebih kepada konsolidasi idealisme, agar kebutuhan pangan bagi Rakyat bisa terpenuhi oleh masyarakat Pertanian," ungkapnya.

Di samping itu, Syahrul menjelaskan sektor pertanian menjadi kunci utama dalam meningkatkan dan memulihkan ekonomi nasional. Pertanian juga dinilai sumber utama PDB serta sumber ekonomi keluarga karena mampu membuka lapangan kerja secara luas.

Dalam beberapa tahun terakhir, pertanian juga terus tumbuh dan tetap positif di tengah pandemi COVID-19. Sejauh ini, sektor pertanian Indonesia juga mampu mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan secara cepat. Bahkan, pertanian mampu menyiapkan ketersediaan pangan dalam menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan global.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertanian merupakan sektor andalan. Mengingat sektor ini tumbuh positif pada triwulan I 2021, yakni sebesar 2,95 persen. Menurut Syahrul, pertumbuhan tersebut merupakan hal positif karena 30 persen tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor pertanian.

Tak hanya di dalam negeri, kinerja ekspor di sektor pertanian juga mengalami kenaikan yang signifikan. Hingga tahun 2020, kenaikan mencapai 15,54 persen dari tahun 2019 yang hanya Rp 390,16 triliun ke 450,79 trilliun di tahun 2020.

Sementara itu, pada Januari-Maret 2021, ekspor pertanian Indonesia meningkat 31,79 persen jika dibandingkan Januari-Maret 2020. Capaian-capaian ini pun mendapatkan perhatian Badan Pangan Dunia/FAO dan menjadikan Indonesia sebagai wakil regional Asia.

"Ini berarti kita sudah on the right track, jangan sampai stop. Kalian adalah Energizer (motor penggerak) semangat Pertanian di seluruh Indonesia," katanya.

Tak hanya itu, capaian kredibilitas dan transparansi anggaran juga mampu dicapai baik oleh Kementan. Hal ini dibuktikan oleh raihan predikat AA (sangat memuaskan) dan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain itu, Kementan juga meraih 14 penghargaan nasional lainnya.

"Jaga ini semua, kalian harus hebat di lapangan. Konsolidasikan program yang mampu meningkatkan kesejahteraan Petani," tambahnya.

Terkait capaian ini, Syahrul pun berpesan agar kedaulatan pangan menjadi jati diri bangsa dalam membangun ekonomi. Ketahanan pangan, menurut Syahrul juga harus menjadi penyangga bangsa.

Sebagai informasi, acara ini pun turut dihadiri oleh masyarakat pertanian antara lain para petani, peternak, pegawai, dan pengusaha di sektor pertanian. Kementan juga turut menggelar tasyakuran bersama secara virtual melalui Agricultural War Room (AWR).

(ncm/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads