Viral Muda-mudi Mabuk Sebut Nabi Muhammad Pemabuk, MUI: Mencela Agama!

Viral Muda-mudi Mabuk Sebut Nabi Muhammad Pemabuk, MUI: Mencela Agama!

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 24 Jun 2021 14:31 WIB
Ilustrasi fokus Maut Miras Oplosan (Luthfy Syahban/detikcom)
Ilustrasi miras berbahaya. (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Ada video viral berisi aktivitas anak muda sedang mabuk dan menyebut Nabi Muhammad sebagai pemabuk. Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara dan menganggap tindakan tersebut merupakan perilaku mencela agama.

"Yang pertama tentu itu tindakan tercela dan mencelakan agama. Nabi SAW adalah teladan yang memiliki akhlak mulia justru hadir di antara misi utamanya adalah meluruskan akhlak dari para pemabuk pada masa itu," kata Wakil Sekjen MUI Muhammad Ziyad saat dihubungi detikcom, Kamis (24/6/2021).

Ziyad mengatakan bahwa di dalam Al-Qur'an sudah jelas menyatakan bahwa minuman alkohol tidak ada manfaatnya. Kata Ziyad, mabuk-mabukan hingga judi itu adalah perbuatan menjijikkan dan haram hukumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya di dalam Al-Qur'an jelas sekali ayat yang secara gradual menyatakan bahwa minuman khamr itu manfaatnya lebih kecil dibandingkan mudaratnya. Jadi sampai pada tegas, sesungguhnya khamr, judi, dan sejenisnya itu adalah perbuatan najis, perbuatan menjijikkan, artinya diharamkan," kata Ziyad.

Ziyad sangat mengutuk perbuatan muda-mudi itu. Menurut dia, mabuk saja merupakan bentuk maksiat, apalagi sekaligus menyebut Nabi Muhammad pemabuk, yang menurutnya tindakan tersebut sudah merendahkan martabat Nabi Muhammad.

ADVERTISEMENT

"Yang kedua, apa yang dilakukan muda-mudi itu adalah bentuk kemaksiatan yang luar biasa, karena minuman yang memabukkan saja itu sesungguhnya akar dari kejahatan. Apalagi kemudian menyebut Nabi Muhammad pemabuk, maka itu sama saja dengan melecehkan agama dan merendahkan martabat suri teladan Rasulullah SAW," katanya.

"Yang ketiga, orang yang berbuat baik saja itu nggak boleh menyombongkan diri, apalagi sedang bermaksiat. Ini kan bermaksiat ini, tapi kemudian menyombongkan, woo ini loh saya, maka itu justru adalah merendahkan dirinya sendiri," sambungnya.

Lihat juga video 'Heboh Video TikTok Remaja di Bali Diduga Hina Islam, Berujung Minta Maaf':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya, MUI berharap tidak ada yang terpancing kemarahannya gara-gara video itu.

Selanjutnya, Ziyad berharap bahwa video yang viral di medsos itu tidak memancing kemarahan para umat Islam dan kaum muda lainnya. Dia juga berharap pihak kepolisian agar melacak keberadaan pemuda-pemuda yang ada di video tersebut.

"Harapannya saya kira ini supaya tidak menimbulkan memancing umat Islam dan juga kaum muda yang lainnya, saya kira aparat penegak hukum perlu mencari di mana lokasinya. Karena saya juga melihat itu, tapi nggak tahu di mana posisi lokasinya.

"Pertama apa, supaya ditindak agar tidak ditiru oleh anak-anak muda yang lainnya yang tidak tahu menahu. Yang kedua, kalau diketahui orangnya, orangnya bisa diedukasi, dibimbing, dididik, supaya kembali menjadi orang baik. Yang ketiga, aparat juga perlu meminimalisir untuk tidak menghentikan sama sekali minuman semacam ini agar tidak dijual di sembarang tempat, supaya anak-anak muda ini tidak sembarangan dan tidak mudah mendapatkannya gitu," tambahnya.

Dalam video tersebut, para muda-mudi mabuk sambil diiringi lagu Opick berjudul 'Astaghfirullah'. Salah satu yang menyebut Nabi Muhammad seorang pemabuk adalah seorang perempuan.

"Eh Nabi Muhammad juga mabok, nggak apa-apa," ujar perempuan dalam video tersebut.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads