Massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) menggelar aksi pada sidang vonis terkait kasus tes swab RS Ummi, Bogor, Jawa Barat. Bahkan aksi dari mereka diwarnai kericuhan di luar Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) hingga polisi menembakkan gas air mata.
Lalu apa alasan mereka ingin menggeruduk PN Jaktim?
Sejumlah massa aksi yang turun ke jalan menyampaikan alasan yang kurang-lebih sama. Mereka tersulut oleh hinaan jaksa ke Habib Rizieq yang menyebut 'imam besar isapan jempol'.
"Kita kan kemari yang ngundang jaksa, provokasi jaksa, ya kan," kata seorang dari massa aksi bernama Ahmad Bukhori saat ditemui di lokasi, Kamis (24/6/2021).
Ahmad menyebut cinta terhadap Habib Rizieq. Dia tak terima ulamanya dihina oleh jaksa dan akan mengawal meski aksi itu telah dilarang karena menimbulkan kerumunan.
"Tetep (kawal), imam besar kami ngomong seperti itu. Tapi kami tetap karena kami cinta ulama," ucapnya.
Hal senada diungkap oleh massa lain bernama Hendri, Aang, dan Nanang. Mereka turun ke jalan ikut aksi karena terprovokasi oleh ucapan jaksa ke Habib Rizieq.
"Ya betul (karena merasa terprovokasi jaksa), undangan jaksa. Kami cinta Habib Rizieq, itu ulama kami," katanya.
Sementara itu, massa bernama Muhammad menyebut jaksa telah bersikap kurang ajar. Sebab, jaksa telah menghina HRS terkait ucapan 'imam besar isapan jempol'.
"JPU (jaksa penuntut umum) itu kurang ajar, JPU telah menghinakan dzuriyah Nabi," ujarnya.
Awal mula jaksa sebut imam besar isapan jempol ada di halaman selanjutnya:
(fas/dhn)