Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan hingga saat ini ketersediaan oksigen di rumah sakit masih cukup. Namun Kemenkes mengkhawatirkan keterbatasan tabung oksigen jika kasus Corona di RI tidak terkendali.
"Sampai saat ini stok oksigen kita di nasional cukup, Jakarta cukup, nasional cukup. Yang dikhawatirkan, kasusnya kalau tidak terkendali, ya tentu ada batasnya," kata Plt Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwo dalam dialog di kanal YouTube Kemkominfo, Rabu (23/6/2021).
Maxi mengatakan oksigen dengan mudah bisa diproduksi. Namun dia mengkhawatirkan tak ada tabung oksigen untuk menampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oksigen bisa diproduksi cukup, tapi tabungnya yang saya khawatir. Tabungnya kan itu mesti ada, nggak mungkin nggak ada tabung penampungan. Tabung bisa kurang," kata dia.
Maxi kemudian mencontohkan lonjakan jumlah kasus Corona di India. Maxi mengatakan, dalam kasus di India, stok oksigen tersedia tapi kekurangan tabung oksigen.
"Ya seperti India mengalami seperti itu. Produksi oksigen kan bisa ada yang oksigen konsentrat, yang bisa diambil dari udara diproduksi dari oksigen. Yang dikhawatirkan tabungnya. Kalau oksigen, saya nggak khawatir," katanya.
Lihat juga Video: Stok Oksigen Eceran di Yogyakarta Langka
Maxi menekankan lonjakan jumlah kasus Corona hanya bisa diatasi dengan kerja bersama. Dia meminta masyarakat menaati protokol kesehatan dan mendesak pemerintah daerah mempercepat testing dan tracing kasus.
"Lonjakan kasus yang saya kira cepat ini hanya bisa kita tanggulangi dengan kerja sama yang erat sekali antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan juga yang paling penting peran serta dari pada masyarakat untuk terus, jangan kendur, menerapkan protokol kesehatan. Pakai masker, menjaga jarak, dan tentu yang kami harapkan pemerintah daerah lakukan sebanyak mungkin testing dan tracing," kata dia.
Pemerintah, kata Maxi, terus menyiapkan fasilitas kesehatan. Dia juga meminta masyarakat mendukung program vaksinasi.
"Pemerintah daerah dan pemerintah pusat sudah mengantisipasi kesiap-kesiapan sarana, terutama rumah sakit, dan terakhir mari kita dukung percepatan vaksinasi. Kita akan kejar Pak Presiden minta di bulan Juli, 1 Juli sudah 1 juta per hari, kita sudah dekat, 700 ribu per hari. Jadi ini saya kira dukungan masyarakat sangat penting untuk kita ajak sama-sama melakukan vaksinasi," kata dia.