Jakarta -
Anggota DPD RI, Tamsil Linrung, menyinggung Zuhairi Misrawi sebagai sosok yang kerap mencaci maki Arab Saudi. Zuhairi menanggapi dengan menyebut dirinya justru cinta terhadap Arab Saudi dengan menulis buku 'Mekkah' dan 'Madinah'.
"Saya penulis dua buku best seller, 'Mekkah' dan 'Madinah', menulis tentang keistimewaan Arab Saudi sebagai tanah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ketika Raja Salman datang ke Jakarta, saya menyebutnya sebagai kunjungan bersejarah," kata Zuhairi saat dihubungi detikcom, Rabu (23/6/2021).
Zuhairi menyayangkan sikap Tamsil Linrung yang tidak tabayyun terlebih dulu. Dia meminta Tamsil jangan menghakimi sepihak dan menyebarkan fitnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaiknya sebagai sesama muslim, hendaknya tabayyun, klarifikasi dulu, jangan menghakimi sepihak, apalagi menyebarkan fitnah. Apalagi sumbernya cuitan di Twitter. Al-Qur'an mengajarkan kita untuk tabayyun, klarifikasi," ucapnya.
Zuhairi juga menyebut dirinya bukan Dubes Arab Saudi, melainkan warga biasa, santri, dan kader NU. Dia menyarankan Tamsil Linrung tidak menuduh macam-macam terhadap dirinya.
"Saya sampai sekarang masih sebagai santri dan kader NU, warga biasa, dan bukan siapa-siapa. Bukan pula Dubes Arab Saudi. Sebaiknya sesama muslim harus berbaik sangka, jangan menuduh yang macam-macam," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan video 'Haji Dibuka Saudi Hanya untuk Domestik, Keselamatan Jemaah Jadi Alasan':
[Gambas:Video 20detik]
Sebelumnya, Tamsil Linrung, mengklarifikasi perihal wawancaranya yang menyinggung sosok Duta Besar (Dubes) RI yang kerap mencaci maki Arab Saudi. Tamsil memastikan Dubes RI untuk Arab Saudi yang dia maksud bukanlah Agus Maftuh Abegebriel.
Klarifikasi itu disampaikan Tamsil melalui sebuah video. Dalam videonya, Tamsil merasa perlu menjelaskan soal pernyataannya yang menilai pemerintah Indonesia kurang sensitif dalam menempatkan dubesnya di Arab Saudi.
"Di dalam wawancara tersebut, saya menyampaikan bahwa Indonesia kurang sensitif dalam menempatkan duta besarnya di Arab Saudi. Menempatkan seorang duta besar yang sering mencaci maki Indonesia dan sering mencaci Arab Saudi, bahkan menyebut Arab Saudi sebagai negara biadab. Itu tentu sesuatu yang sangat keliru," kata Tamsil dalam video yang dilihat detikcom, Selasa (22/6).
Tamsil Linrung mengakui dalam wawancara tersebut dia tidak menyebutkan identitas dubes dimaksud, sehingga muncul persepsi bahwa yang dimaksud Tamsil adalah Agus Maftuh. Padahal yang dimaksud adalah Zuhairi Misrawi.
"Namun, dalam kesempatan itu, saya tidak menyebutkan siapa yang saya maksud, sehingga ada persepsi seolah-olah duta besar yang saya maksud itu adalah Pak Agus Maftuh," terang Tamsil.
"Yang saya maksudkan bukan Pak Agus Maftuh, tapi adalah satu nama yang sebelumnya, beberapa bulan lalu, Presiden RI mengirim ke DPR nama tersebut untuk ditempatkan sebagai dubes di Arab Saudi, yakni namanya Zuhairi Misrawi," ungkapnya menambahkan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini