Ida mengaku bahwa anaknya mendaftar lewat jalur prestasi. Nilai anaknya berkisar 95,45 tapi dinyatakan tidak lulus, sementara nilai kawannya di bawah itu malah lulus.
"Jalur prestasi. Nilai 95,47 tapi nggak lulus, akreditasi sekolah A, dikalikan dengan itu pun kita menang. Kawannya, di bawahnya, masuk," ujar Ida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida berharap hal tersebut harus jelas. Jika programmer-nya itu sakit, dia meminta agar dilakukan secara manual.
"Iya (berharap harus jelas). Permintaan kami ya harus jelaslah. Kalau programmer-nya sakit, manual," ujar Ida.
![]() |
Ida menganggap tidak logis jika dinas hanya berharap pada seorang programmer. Ida meminta Gubernur Sumut turun melihat persoalan ini.
"Nggak logislah masa dinas sebesar ini cuma satu programmer. Minta gubernur turun, kalau mereka nggak menjelaskan. Ya turunlah (gubernur). Karena ini nggak pas. Harapannya harus transparan," ucap Ida.
Sementara itu, Ketua PPDB Sumut Mohd Ikhsan Lubis mengaku bakal menyelesaikan persoalan ini. Dia meminta waktu dan meminta agar orang tua siswa hadir di Aula Amir Hamzah Disdik Sumut pada Sabtu mendatang menyelesaikannya.
"Kami tunggu kedatangannya lagi hari Sabtu di ruangan ini. Nanti baru kami panggil nanti lima-lima orang pakai laptop langsung. Dan termasuk di sanalah nanti diambil solusinya," sebut Ikhsan.
(dnu/dnu)