Sebanyak 64 siswa dan guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia Gorontalo terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 terdiri atas 44 siswa serta 20 merupakan guru, karyawan, dan keluarganya.
"Kami sudah melakukan tes PCR secara menyeluruh kepada warga madrasah (MAN Insan Cendikia), memang ada di antaranya yang hasilnya positif COVID-19. Awalnya ada 1 siswa yang datang ke balai kesehatan, dirinya mengaku tidak sakit dan dilakukan tes antigen, dan hasilnya positif," kata Kepala Humas MAN Insan Cendikia Gorontalo Ahmad Taufik kepada wartawan, Senin (21/6/2021).
Untuk diketahui, MAN Insan Cendikia Gorontalo berada di Kabupaten Bone Bolango. Awalnya, 6 siswa yang tinggal sekamar dengan 1 orang siswa terkonfirmasi positif COVID-19 dilakukan tes pemeriksaan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian untuk satgas COVID-19 Provinsi dan Kabupaten Bone Bolango meminta dilakukan PCR secara menyeluruh. Jumat (18/6) kemarin, kita sudah melakukan tes PCR secara menyeluruh pada 274 warga Madrasah dan hasilnya didapat 64 di antaranya positif COVID-19; 44 orang adalah siswa dan sisanya 20 adalah guru, karyawan, dan keluarganya," tegas Ahmad.
Pemeriksaan lanjutan dilakukan hingga hasilnya sebanyak 64 siswa dan guru terkonfirmasi COVID-19. Kini mereka menjalani karantina terpusat di RS Ainun Habibie Limboto, Gorontalo, LPMP Provinsi Gorontalo, dan ada yang di Hotel Elji Kota Gorontalo.
"Ada kondisi yang batuk saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Ainun-Habibie. Yang ke rumah sakit itu ada 19 orang," lanjut Ahmad.
Ahmad mengaku, dengan adanya kondisi ini, proses belajar-mengajar tentu terganggu. Tetapi pihak Madrasah akan kembali melakukan proses belajar secara daring.
Sementara Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bone Bolango, Rahayu Tulen, membenarkan soal kondisi 64 warga di lingkungan Insan Cendikia yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Setelah ada hasil pekan kemarin, kita Satgas Provinsi dan kabupaten langsung melakukan isolasi terpusat di LPMP 35 orang, ada di provinsi dan di RS ada 19 orang. Semalam yang 19 orang kita langsung ajak ke rumah sakit karena mereka bergejala," tutur Rahayu.
(nvl/nvl)