Peristiwa marah-marahnya Bupati Alor Amon Djobo ke staf Kementerian Sosial (Kemensos) dan menyindir Mensos Tri Rismaharini sudah berlalu. Namun, buntut persoalan masih terus berlanjut, sampai-sampai Amon Djobo kena marah Gubernurnya.
Peristiwa ini diketahui lewat video viral di media sosial. Amon Djobo memarahi dua petugas Kemensos. Amon mengatakan seharusnya pembagian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) harus melewati pemda dan bukan dibagikan oleh legislatif atau DPRD setempat.
"Jangan pakai politik yang seperti itu, dia (Risma) tidak tahu proses bantuan pola penanganan, teknis penanganan bantuan ini sampai di bawah. Mulutnya lebih cepat dari pikiran, pejabat apa model begitu, Menteri model apa model begitu," kata Amon dalam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Memangnya PKH itu DPR yang urus? Besok kamu pulang sudah, besok saya bikin surat ke Presiden, dia (Risma) pikir dia hebat," imbuhnya dengan nada yang kencang.
Ketua DPRD Alor Enny Anggrek bahkan sampai menyambangi Bareskrim Polri untuk berkonsultasi mengenai konflik itu. Enny ANggrek menilai Amon Djobo telah mempermalukan Risma.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sampai menugaskan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat untuk menangani konflik Amon dan Risma. Tito berharap Viktor minta maaf ke Risma, karena Viktor adalah atasan Amon.
"Mengenai Bupati Alor, saya sudah ke sana. Saya komunikasi dengan Gubernur. Gubernur itu kepanjangan tangan pemerintah pusat. Kita minta untuk komunikasi dengan Bupati Alor," ujar Tito kepada detikcom saat mengunjungi Mal Pelayanan Publik Banyuwangi, Jumat (4/6).
![]() |
Simak juga video 'Buntut Bupati Alor Marahi Staf Risma Bikin PDIP Cabut Dukungan':
Selanjutnya, Viktor Laiskodat tegur Amon:
Viktor Laiskodat akhirnya menegur keras Bupati Alor Amon Djobo. Teguran itu terkait video viral Amon Djobo yang mengatai Menteri Sosial Tri Rismaharini beberapa waktu lalu.
"Gubernur NTT sudah memanggil yang bersangkutan ke Kupang, dan menegur dengan keras terhadap Bupati Alor Amon Djobo untuk tidak lagi mengatai siapa pun dengan kata-kata yang tidak patut disampaikan seorang pejabat pemerintahan," kata Kepala Biro Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi NTT kepada wartawan di Kupang, seperti dilansir Antara, Sabtu (19/6/2021).
Viktor yang merupakan politikus Partai NasDem itu memanggil Amon ke Kupang, Ibu Kota NTT, dan memberikan teguran keras supaya Amon tak mengulangi perbuatannya.