Pemprov DKI Jakarta telah menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) imbas lonjakan kasus COVID-19. Lantas, bagaimana nasib pembelajaran masa kenormalan yang rencananya digelar Juli mendatang?
"Ya otomatis dengan adanya seperti ini, kemungkinan ditunda juga. Menunggu kondisi yang lebih kondusif," kata Kasubag Humas Taga Radja Gah saat dihubungi, Jumat (18/6/2021).
Untuk diketahui, Pemprov DKI sempat merencanakan pembelajaran new normal. Kegiatan ini dijadwalkan digelar usai uji coba PTM pada 15 Juli 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Taga mengatakan pihaknya perlu mengkaji ulang wacana ini sambil melihat perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta.
"Namanya rencana harus disampaikan, dipersiapkan. Begitu kondisi tidak memungkinkan kita mesti mereview, mengkaji ulang," jelasnya.
Taga menyampaikan kewenangan pembukaan sekolah ada di pemerintah daerah. Pihaknya akan memutuskan kebijakan pembukaan sekolah dengan mementingkan keselamatan siswa.
"Kita kan melindungi masyarakat Jakarta agar tidak lagi terpapar lebih luas," tegasnya.
Taga juga menjawab soal ratusan anak yang terjangkit COVID-19. Tambahan kasus anak kena COVID ini bukan karena uji coba PTM.
"Nggak ada. Makanya saya bilang tadi kita belom ada data yang dimaksud, apakah anaknya ikut PTM atau tidak. Tapi yang jelas laporan dari semua sekolah uji coba tidak ada laporan gara-gara pembelajaran tatap muka anak terpapar COVID gitu loh," tegasnya.
Taga juga menegaskan tak semua anak bisa mengikuti uji coba PTM. Sebagaimana diketahui, uji coba PTM hanya diperuntukan bagi siswa SD kelas 4-6, SMP dan SMA.
"Kalau kita PTM untuk SD saja kelas 4 ke atas, jadi 1-2-3 di rumah. Paud juga di rumah," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menghentikan penyelenggaraan uji coba sekolah tatap muka di Jakarta. Penghentian dilakukan imbas lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan awalnya Pemprov DKI sempat melaksanakan uji coba pembukaan sekolah ketika saat kasus COVID-19 melandai. Pada 7 April 2021, sebanyak 83 sekolah melaksanakan pilot project sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 ketat.
"Pada saat berjalan baik, kita buka peningkatan 143 sekolah. Sama prokes ketat, guru, orang tua murid sudah divaksin dan masuk seminggu 2 kali," jelas Widyastuti di YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6/2021).
Dinilai berhasil, dilanjutkan dengan 226 sekolah mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas pada 9 Juni 2021 lalu.
Adapun 226 sekolah tersebut terdiri dari 143 sekolah yang dinyatakan lolos asesmen dan 83 sekolah yang sebelumnya mengikuti pilot project pembelajaran tatap muka pada 7 April 2021.
(idn/idn)