Terorganisasi
Lebih lanjut, Fadil Imran mengatakan kelompok ini terorganisasi. Dalam penyelidikan di lapangan, polisi menemukan adanya keterkaitan stiker dengan setoran-setoran tersebut yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
"Tim penyidik mendapatkan fakta antara korelasi gangguan di jalan yang dialami oleh sopir truk dengan storan yang diberikan. Itu korelasi stiker, setoran dan tindakan pungli yang ada di lokasi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 4 kelompok yang melakukan pungli di Tanjung Priok ini. Berikut keempat kelompok yang diungkap Fadil Imran.
1. Kelompok 'Bad Boy' menarik pungli dari pengusaha truk dengan modus jasa pengamanan dan pengawalan. Ada 4 tersangka dari kelompok Bad Boy dengan barang bukti uang Rp 9,1 juta. Kelompok ini diorganisir oleh pimpinan, staf, dan koordinator 'Asmoro'.
2. Jasa pengamanan Haluan Jaya Prakarsa. 6 tersangka ditangkap merupakan pimpinan, admin, anggota dan koordinator lapangan serta kelompok-kelompok kordinator 'Asmoro' dan bajing loncat di lapangan. Dari para tersangka disita barang bukti Rp 177 juta.
3. Kelompok jasa pengamanan Sapta Jaya Abadi. 3 tersangka ditangkap merupakan pimpinan dan korlap dan admin. Kelompok ini setiap bulan mengutip uang dari 23 perusahaan angkutan yang memiliki armada 529 unit. Total uang disita Rp 24,6 juta.
4. Kelompok Tanjung Raya Kemilau dengan 10 tersangka. Kelompok ini mengorganisir 30 perusahaan angkutan truk kontainer sebanyak 890 unit truk.
(mea/fjp)