.webp)
Jenis vaksin COVID di puskesmas yang ada di Jakarta adalah vaksin AstraZeneca. DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang memakai vaksin AstraZeneca itu.
Perlu diketahui, menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/ Menkes/12758/2020, ada 7 jenis vaksin COVID-19 yang disetujui oleh pemerintah:
1. Vaksin Sinovac
2. PT Bio Farma
3. Novavax
4. Oxford-AstraZeneca
5. Pfizer-BioNTech
6. Moderna
7. Sinopharm
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Daftar Vaksin yang Diakui WHO, Apa Saja? |
Jenis vaksin COVID di puskesmas di Jakarta adalah vaksin AstraZeneca, amankah?
Jenis vaksin COVID di puskesmas, seperti AstraZeneca, telah diungkap oleh Kementerian Kesehatan. Kemenkes pun menyebut jenis vaksin AstraZeneca sudah memenuhi syarat dari WHO dan dipastikan aman.
Mengutip dari laman resmi Kemenkes, pemerintah sempat menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Kini, batch tersebut sudah dilanjutkan lagi.
Namun ditegaskan bahwa vaksin AstraZeneca selain batch yang disebutkan aman digunakan sehingga masyarakat tak perlu ragu. Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas karena tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.
Disebutkan vaksin AstraZeneca aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.
"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber tepercaya," kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
"Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi COVID-19 membawa manfaat lebih besar," tambah dia.
Efek Samping Vaksin AstraZeneca
Mengutip dari laman GOV.UK, efek samping dari jenis vaksin COVID-19 di puskesmas, seperti AstraZeneca, antara lain:
Gejala Sangat umum (mempengaruhi lebih dari 1 dari 10 orang): nyeri, gatal, dan rasa panas di area suntikan, terasa tidak enak badan, menggigil atau demam, sakit kepala, mual, nyeri sendi atau nyeri otot.
Sementara itu, gejala umum (dirasakan 1 dari 10 penerima) yaitu: bengkak, kemerahan, dan benjolan di area suntikan, demam, muntah atau diare, radang tenggorokan, pilek atau batuk, menggigil.
(whn/imk)
