Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Medan melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat bagi setiap siswa.
Pantauan detikcom, Kamis (17/6/2021), terlihat beberapa siswa berada di dalam ruang kelas. Jarak antarsiswa telah diatur sesuai protokol kesehatan. Para siswa terlihat memakai masker dan face shield.
Kepala SMPN 7 Medan Irnawati mengatakan simulasi PTM ini digelar berdasarkan SKB 4 menteri dan anjuran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihaknya memastikan PTM menerapkan prokes untuk mencegah penularan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini, simulasi untuk PTM SMP Negeri 7 Medan kita laksanakan dengan memenuhi aturan SKB 4 menteri dan anjuran dari Bapak Presiden bahwa 25 persen siswa kami terapkan," sebut Irnawati.
Baca juga: Bobby: Medan Siap Gelar Sekolah Tatap Muka |
Dia menjelaskan pada simulasi ini hanya baru diikuti siswa Kelas VII-1. Kemudian PTM satu kelas itu dibagi dalam empat ruangan, sehingga mencukupi 25 persen dari anjuran pemerintah.
"Hari ini kami menggunakan 1 kelas, yakni kelas VII-1. Kami bagi mereka jadi empat kelas. Jadi 1 kelas itu 8 orang," ujar Irnawati.
Simulasi PTM ini digelar mulai pukul 08.00 WIB tadi. Pembelajaran dilakukan hanya dua jam dan pada hari ini saja.
Hasil simulasi ini lalu disebarkan kepada siswa dan wali murid, sehingga nantinya semua pihak tahu suasana ketika PTM sudah resmi diterapkan.
"Simulasi hanya hari ini saja. Hasil dari simulasi ini kita videokan, setelah itu kita kirim ke grup WA kelas yang 25 rombel (rombongan belajar) ini sehingga teredukasi-lah anak dan orang tua. Kalau jadi tatap muka, seperti inilah aturan prokes COVID-19 pada tatap muka di sekolah," sebut Irnawati.
![]() |
Irnawati menuturkan protokol kesehatan dilakukan sampai ke dalam ruangan pembelajaran. Dari awal, kata Irnawati, para siswa yang hadir dicek suhu badannya, diminta mencuci tangan, diasesmen kondisi kesehatannya, hingga akhirnya masuk ke ruang kelas. Hal itu juga berlaku bagi para guru.
Selain itu, Irnawati mengatakan para siswa yang hadir telah mendapat persetujuan dari orang tuanya. Para orang tua setuju dengan simulasi tatap muka tersebut.
"Sudah ada rekomendasi dari orang tua, kita kirim lewat grup WA, apakah setuju anaknya melakukan simulasi hari ini, semua bilang setuju. Karena anak-anak juga rindu ke sekolah," ujar Irnawati.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19.
Panduan PTM di Masa Pandemi
Dilansir dari situs resmi Kemdikbud, panduan ini merupakan alat bantu bagi guru dan tenaga kependidikan sehingga diharapkan dapat disesuaikan dan dikembangkan secara optimal berdasarkan kondisi satuan pendidikan dan daerah masing-masing.
Adapun tujuan panduan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memandu guru dan tenaga kependidikan dalam merancang, memfasilitasi, melaksanakan dan merefleksikan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
2. Memandu guru dan tenaga kependidikan dalam melakukan penyesuaian pembelajaran ketika ada perubahan kondisi pada satuan pendidikan dan/atau status daerah terkait pandemi COVID-19.
Dalam keterangan di Instagram resmi @kemdikbud.ri, panduan tersebut harus memuat protokol kesehatan yang perlu dilakukan sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung, seperti melakukan desinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan.
"Institusi pendidikan yang menyelenggarakan PTM menyediakan cairan desinfektan, sabun cuci tangan, air bersih, penyanitasi tangan, masker, dan/atau masker tembus pandang cadangan, thermogun (pengukur suhu tubuh tembak)," tulis akun Instagram @kemdikbud.ri pada Selasa (8/6).
Simak juga 'Nadiem Jamin Kebijakan Sekolah Tatap Muka Tak Bertentangan Aturan PPKM':