Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencopot rambu khusus pesepeda road bike yang ada di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Pencopotan dilakukan berdasarkan hasil diskusi bersama sejumlah komunitas, salah satunya bike to work.
"Iya, memang dicopot sesuai dengan kesepakatan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari saat dihubungi, Minggu (13/6/2021).
Dia mengatakan pencopotan dilakukan hari ini pukul 08.00 WIB. Rudy menyebut pencopotan dilakukan di dua titik on ramp lintasan road bike, yaitu di JLNT Tanah Abang dan JLNT Casablanca. Namun dia memastikan pihaknya tak mencopot rambu larangan motor dan sepeda yang sejak awal terpasang di kawasan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan ada sisi timur, ada sisi barat. Jadi dua-duanya dicopot rambu tambahannya (khusus road bike)," jelasnya.
Rudy mengatakan awalnya menerima aduan terkait penempatan rambu yang cenderung memihak satu jenis pesepeda. Karena itulah, pihaknya memutuskan untuk mencabut rambu tersebut.
"Sebenarnya bukan masalah rambunya, tapi ada kesan eksklusifitas untuk komunitas tertentu. Kami terima masukan tersebut untuk papan rambu tambahan ya yang dicopot, bukan rambunya sehingga itu berlaku untuk semua jenis sepeda," ujarnya.
Rudy menjelaskan, dalam waktu dekat, akan mengevaluasi pelaksanaan uji coba JLNT sebagai jalur road bike. Melalui evaluasi ini akan diputuskan apakah uji coba terus berlanjut atau dihentikan.
"Nanti hari Rabu akan dilakukan evaluasi untuk seperti apa pengaturan rambunya, kemudian pelaksanaan seperti apa kita akan adakan rapat evaluasi hari Rabu," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Protes rambu khusus road bike ini sempat dilontarkan oleh Komunitas Bike to Work. Ketua Tim Advokasi B2W Indonesia Fahmi Saimima mengatakan pihaknya keberatan terhadap pemasangan rambu khusus sepeda road bike yang terdapat di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Menurutnya, ini salah satu bentuk diskriminasi bagi pesepeda dan kendaraan lainnya.
"Di dalam dunia transportasi, nggak ada rambu khusus road bike. Bagi saya, sangat--tanda kutip--tidak dipertimbangkan dengan baik. Keempat, kalaupun diskresi kami bisa bersepakat misal JLNT bisa dipakai dengan alasan public space seperti JLNT Antasari yang dipakai car-free day. Kan bisa dinikmati bersama, tidak hanya khusus road bike. Tinggal bagaimana penerapannya, bisa jalan dibagi," kata Fahmi, Jumat (11/6).
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sebelumnya menegaskan pemasangan ini sifatnya masih sementara selama uji coba jalur road bike berlangsung. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pemasangan rambu ini untuk melengkapi kebutuhan di lapangan. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan tetap memasang rambu meskipun masih diuji coba.
"Sekali lagi pada pelaksanaan uji coba kami menerima masukan. Begitu ada masukan sempurnakan dengan ini, itu kami coba, kami pasang. Begitu kami pasang ada masukan lagi," Syafrin Liputo di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (13/6/2021).
"Jadi begitu ada masukan, pak dipasang ini, kami pasang. Begitu dalam pelaksanaannya tidak cocok, kita copot," sambungnya.