Polisi menggerebek kampung narkoba di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Selain menangkap puluhan pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti alat judi hingga senjata api (senpi) rakitan.
"Iya banyak sekali barang-barang aneh yang kita sita dalam penggerebekan yang digelar sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB tadi," kata Irjen Eko Indra Heri kepada detikcom, Sabtu (12/6/2021).
Eko Indra menyebut barang bukti yang disita adalah narkoba berikut alat pakainya. Polisi juga turut mengamankan barang bukti seperti alat berjudi, senjata api, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak barang aneh yang kita sita. Ada alat judi, senjata api, narkoba dan alat-alatnya, dan banyak lagi yang lainnya," ucapnya.
Dari data yang diterima detikcom, barang bukti yang disita polisi antara lain 34 unit mesin dingdong, 21 unit motor, 1 unit mobil, 13 bilah senjata tajam, 3 pucuk senpi laras pendek, 1 pucuk senpi laras panjang, 50 unit HP, 5 lembar STNK, 8 butir amunisi revolver, 1 butir amunisi laras panjang. Ada juga 1 klip bening bungkus besar berat 313 gram diduga narkoba jenis sabu, 1 bungkus diduga sabu berat 34,18 gram, 1 timbangan digital, 10 botol bong/alat hisap sabu, 2 bal plastik bening, uang senilai Rp 19.795.000, koin dingdong 1.500 koin, 2 korek api, plastik teh China bertulisan 'Qingsaan', dan 2 unit jam tangan.
Dalam penggerebekan kampung narkoba ini, 17 orang ditangkap. Mereka terdiri atas 14 laki-laki dan 3 perempuan. Kepala desa setempat pun juga diamankan.
"17 orang kita tangkap, 13 laki-laki dan 3 perempuan. Kades setempat juga kita amankan untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Adapun identitas ke-17 pelaku yang diamankan adalah Sabar Kusnadi, Ramadani alias Roma, Indra Gunawan alias Engot, Tarmizi, Perdi Susanto, Very, Sapriadi, Juhanis Auri, Budi Nasution, Maksum, Rahman, Endang Gunanto alias Eeng, Tasman, Tergani, Riza Maika, Susanti dan Ratna. Semua pelaku dan barang yang diamankan dibawa ke Polres Muratara.
"Semuanya saat ini sudah diamankan di Polres Muratara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Eko.