Telah sekitar satu minggu, sejumlah warga Rusun Km 2 Cakung, Cakung Barat, Jakarta Timur (Jaktim), mengeluhkan soal aliran air perusahaan air minum (PAM). Kondisi tersebut membuat warga rusun kesulitan air bersih.
Permasalahan jaringan air PAM tersebut diduga karena adanya proyek jalan tol. Warga rusun harus rela menunggu semalaman untuk dapat menampung air yang mengalami kerusakan pada saluran PAM.
"Air itu sebenarnya ngalir, tapi sangat sedikit. Selama terjadinya kerusakan, bahkan itu harus ditunggu sampai semalaman, pas pagi dialirin ke rusun itu cuma tahan 10 menit," kata salah seorang warga rusun Slamet saat ditemui detikcom di Rusun Cakung Km 2 di Jl Raya Bekasi, Cakung, Jaktim, Jumat (11/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menuturkan kondisi tersebut sudah ia alami sejak seminggu lalu. Dirinya beserta keluarga dan warga rusun yang lain mengalami kesulitan pasokan air bersih.
"Udah dari seminggu yang lalu aja kita di sini, cuma berharap bantuan dari Aetra. Mereka kirim tangki air. Itu pun juga saat sampai di sini, dialirkan ke rumah-rumah warga lima menit juga langsung habis," ujar Slamet.
Dirinya menduga rusaknya saluran air tersebut akibat adanya galian proyek jalan tol di Jl Raya Bekasi. Slamet bercerita kondisi serupa pernah ia alami sekitar 2018. Namun kondisi saat ini dinilai lebih susah karena, setelah ada kerusakan, tak kunjung ada perbaikan.
"Itu kan kebetulan saya lewat depan jalan raya itu, kita juga koordinasi sama pihak rusun sama Aetra juga. Katanya jalur pipanya putus karena galian. Dulu itu pernah juga kayak gini 3 tahun lalu, tapi cuma tunggu 3 hari selesai. Sekarang udah seminggu, kita jadinya susah nggak ada air," ujar Slamet.
"Pokoknya, selama proyek belum selesai, itu nggak aman. Kalau sudah selesai, kita baru tenang. Yang kena dampaknya ya warga-warga sini kayak kita," lanjut Slamet.
Warga rusun lainnya, Hamzah (34) mengeluhkan kondisi serupa. Hamzah merasakan sulitnya mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
"Udah seminggu lalu, kita tiap hari air susah. Mau mandi, masak, nyuci mau gimana. Sedangkan itu kebutuhan pokok kan air. Saya kerja seharian capek, pulang ke rumah air nggak ada, anak-istri mau makai air gimana. Pokoknya serbasusah," cerita Hamzah.
Pihak Aetra hari ini sudah memberikan bantuan air berupa 7.000 liter tangki di Rusun Cakung Km 2. Sebelumnya juga hari Rabu (9/6) juga memberi bantuan tangki 5.000 liter. Namun kondisi tersebut hanya bersifat sementara untuk memenuhi pasokan air warga rusun.
"Ya bayangin aja, di sini ada 200 keluarga, butuh air semua. Waktu Aetra bantuin juga kan paling bisa menuhin cukup sehari, besoknya susah lagi," ujar Hamzah.
Untuk diketahui, terdapat dua titik gangguan pasokan air bersih perusahaan air minum (PAM) di Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur. Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Cakung Barat Daniel Wisnu Parulian mengaku sudah berkomunikasi dengan Aetra selaku pengelola air bersih di wilayahnya.
Titik pertama gangguan terjadi di Jl Tipar Cakung. Di situ, terdapat proyek galian saluran air milik Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur.
Kemudian, lokasi kedua terdapat di Jl Bekasi, dekat Jl Raya Penggilingan. Lokasi tersebut, disebut Daniel, adalah proyek jalan tol.
Akibat kerusakan di Jl Raya Bekasi, gangguan dialami oleh penghuni Rusun Cakung Barat. Aliran air bersih di rusun bermasalah.
"Rusun RT 09 RW 01, air mengalir kecil. Seluruhnya info langsung dari ketua RT-nya," ujarnya.