Survei Median: 15,1% Responden Anggap Komunisme Ancaman Pancasila

Survei Median: 15,1% Responden Anggap Komunisme Ancaman Pancasila

Mochamad Zhacky - detikNews
Jumat, 11 Jun 2021 12:54 WIB
Ilustrasi hari lahir Pancasila
Foto: Ilustrasi (Fuad Hasim/detikcom)
Jakarta -

Lembaga survei Median merilis hasil survei terkait Pancasila di mata masyarakat Indonesia. Hasilnya, 15,1% responden menilai komunisme paling mengancam Pancasila.

Survei ini digelar pada 30 Mei-3 Juni dengan menggunakan rancangan non-probability sampling. Kuesioner berbasis Google Form disebarkan melalui media sosial Facebook dengan target pengguna aktif Facebook berusia 17-60 ke atas.

Form pertanyaan disebar secara proporsional terhadap populasi dan tersebar di akun Facebook di 34 provinsi. Hasilnya terkumpul sebanyak 1.013 responden yang tersebar di 34 provinsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Responden diajukan pertanyaan: Menurut Anda apa ancaman bagi Pancasila?

Hasilnya:
1. Komunisme: 15,1%%
2. Keinginan mengubah Pancasila (trisila dan ekasila): 14,1%
3. Perpecahan antar suku dan agama: 12,8%
4. Radikalisme, ekstremisme dan terorisme: 10,9%
5. Korupsi: 9,5%

ADVERTISEMENT

Selain itu, dalam surveinya Median juga menanyakan kepada responden perihal adakah yang mengancam Pancasila saat ini. Hasilnya, 42,9% reseponden ada ancaman bagi Pancasila.

"42,9% responden menjawab ada ancaman bagi Pancasila, 32,9% menjawab tidak ada ancaman dan 24,2% menjawab tidak tahu," begitu hasil surveinya.

Responden dalam survei Median ini juga ditanya perihal penerapan Pancasila. Responden ditanya, apakah nilai-nilai Pancasila sudah dilaksanakan dengan baik dan benar?

Hasilnya:
Tidak, belum: 49%
Ya, sudah: 44,6%
Tidak tahu: 6,4%

Responden yang menjawab belum, kemudian ditanya alasan mengapa menilai Pancasila belum dilaksanakan dengan baik dan benar. Paling banyak menyebut karena korupsi masih merajalela di RI.

5 alasan terbesar Pancasila belum diterapkan dengan baik dan benar:
1. Korupsi makin membesar: 25%
2. Kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan: 15,4%
3. Hukum tajam ke bawah: 3,6%
4. Diskriminasi dan intoleransi: 2,7%
5. Belum ada persatuan: 0,6%

(zak/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads