Kisah Miris 3 Siswa SD Bergelantungan Seberangi Sungai demi ke Sekolah

Round-Up

Kisah Miris 3 Siswa SD Bergelantungan Seberangi Sungai demi ke Sekolah

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 11 Jun 2021 08:02 WIB
3 siswa SD ke sekolah pakai kereta gantung
Viral siswa SD menggunakan 'keranjang terbang' untuk menyeberangi sungai (Screenshot video)
Jakarta -

Pada era pemerintahan RI yang menggembar-gemborkan pembangunan infrastruktur seperti saat ini, ternyata masih ada siswa yang harus bertaruh nyawa demi sampai ke sekolah. Betapa mirisnya, siswa SD di Riau harus menggunakan 'keranjang terbang' untuk menyeberangi sungai.

Kondisi minim infrastruktur di daerah tersebut diketahui melalui sebuah video yang viral di media sosial (medsos). Dalam video yang beredar, terlihat aksi tiga murid SD bergelantungan pada 'keranjang terbang' untuk menyeberangi sungai bak bermain flying fox.

Video yang viral itu berdurasi 29 detik. Dalam video yang dilihat detikcom, Kamis (10/6/2021), tampak tiga murid SD mengenakan seragam merah-putih menarik keranjang bulat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keranjang seperti terbuat dari rotan itu diikat ke tali penyeberangan yang melintang dari satu sisi ke sisi lain sungai. Ketiga murid SD itu kemudian mengatur posisi untuk menyeberang.

Setelah mengatur posisi, ketiganya mengayunkan rotan dan meluncur menyeberangi sungai bak flying fox. Sungai yang diseberangi ketiga pelajar tersebut adalah Sungai Siantan.

ADVERTISEMENT

Ironisnya, ada juga anak taman kanak-kanak (TK) yang menggunakan 'keranjang terbang' tersebut. Kondisi tersebut terjadi di Desa Kuntu di Kampar Timur, Riau.

Para siswa SD tersebut terpaksa menggunakan 'keranjang terbang' demi mempersingkat waktu perjalanan ke sekolah. Sebenarnya ada jalan lain menuju sekolah mereka, tapi memerlukan waktu tempuh lebih lama.

"Di video itu mereka ambil jalan pintas. Mereka mau ambil jalan pintas untuk ke sekolah. Sebenarnya ada jalan lain, lewat Jalan KUD, tapi jauh," kata Kepala Desa Kuntu, Kampar Timur, Riau, Asril Bakar, kepada detikcom, Kamis (10/6/2021).

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Bukan hanya bergantungan di keranjang, para siswa SD itu kerap menerjang arus sungai. Namun itu hanya dilakukan para siswa jika air sedang dangkal.

"Kalau air dangkal, ya nggak perlu pakai bergelantungan. Jalan saja bisa di sana, lepas sepatu, jalan kaki karena sungai itu dangkal. Kalau air naik, ya gelantungan," terang Asril.

Warga pun memanfaatkan keranjang terbang itu untuk menyeberangi sungai. Ada juga warga yang menggunakannya untuk memancing.

"Warga saya biasa lewat situ, jadi ada juga mereka menganggap itu wisata. Mau mancing lewat dari situ karena itu akses sebenarnya milik orang perkebunan yang punya kebun di situ," terang Asril.

Berdasarkan informasi keranjang terbang itu ada di kawasan perkebunan wisata. Meski harus bertaruh nyawa, warga sekitar tetap menggunakan fasilitas tersebut.

"Sepanjang yang saya ketahui itu adalah dari perkebunan swasta, itu adalah tempat langsiran buah sawit. Kemudian dari investigasi kami, itu memang ada siswa SD tujuh orang, kemudian TK dan SMP masing-masing dua orang," sebut Asril.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads