Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka kegiatan Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) 2021. Ia berpesan kepada para peserta untuk dapat bertanggung jawab dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
"Saya pesan para peserta yang sudah dilatih tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Kalian sudah masuk ke jalur ini sebagai kader inti maka tanggung jawab kalian tidak kecil. Kalau kalian tidak mampu dalam langkah-langkah pencegahan, maka kalian bisa laporkan pada pihak-pihak terkait," ucap Amali, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).
Hal tersebut ia ungkapkan secara virtual dari Sitroom Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Rabu (9/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amali, ukuran keberhasilan kegiatan ini berdampak kepada masyarakat. Jangan sampai kegiatan anti narkoba ini justru membuat penyalahgunaan narkoba semakin meningkat.
"Saya selalu menekankan di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap unit yang ada di Kementerian Pemuda dan Olahraga harus jelas pemanfaatan buat masyarakat. Artinya harus ada ukuran-ukuran yang bisa kita jadikan sebagai bahan evaluasi, " jelasnya.
Berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), kegiatan ini menurut Amali sangatlah berdampak positif. Menurutnya, pelatihan tersebut dapat menekan penyalahgunaan narkoba dari hari ke hari.
"Pelatihan yang bekerjasama dengan BNN ini suatu hal yang positif. Karena dengan adanya pelatihan kader inti pemuda anti narkoba ini penyalahgunaan narkoba semakin hari semakin kita bisa tekan," ucapnya.
Karena itu, Amali meminta kepada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda untuk terus bekerjasama dengan BNN sehingga bisa mendapatkan data yang akurat dari dampak setelah pelatihan kader inti pemuda anti narkoba.
"Saya minta kepada Deputi kerjasama dengan BNN tetap harus dilanjutkan agar kita bisa mendapatkan angka pasti dari hasil pelatihan ini. Saya juga pesankan untuk Setnas KIPAN agar terus memantau aktivitas dari para anggotanya yang tersebar di seluruh provinsi untuk melakukan tugas sebaik-baiknya sebagai kader inti pemuda anti narkoba," terangnya.
Kader Pemuda Anti Narkoba sendiri terbagi dalam tiga tahap, dengan target terbentuknya 3.400 kader di 34 provinsi. Setiap tahap berlangsung selama tiga hari yang akan dilaksanakan secara virtual.
"Peserta pelatihan kader pemuda anti narkoba ini semakin bertambah dengan jumlah 3400 orang yang dilaksanakan di 34 provinsi Indonesia dan setiap provinsi sebanyak 100 orang dalam 3 tahap. Setiap tahap berlangsung selama tiga hari yang dilaksanakan secara online," ujar Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah.
Ia melanjutkan, para peserta dapat menginspirasi pemuda-pemuda lain dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di tanah air.
"Pelatihan kader Pemuda anti narkoba merupakan salah satu program Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diharapkan dapat berperan dalam memerangi narkoba dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat serta dalam meningkatkan pedulian pemuda sehingga menjadi pemuda bersih narkoba atau yang kita sebut dengan pemuda bersinar," pungkas Faisal.
(ega/ega)