Canda Yasonna di Rapat DPR: Bos Benny Harman Masih Lama Jadi Presiden

Canda Yasonna di Rapat DPR: Bos Benny Harman Masih Lama Jadi Presiden

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 09 Jun 2021 14:11 WIB
Rapat Menkum HAM Yasonna Laoly dengan Komisi III DPR, Rabu (9/6/2021)-Matius Alfons/detikcom
Rapat Menkum HAM Yasonna Laoly dengan Komisi III DPR, Rabu (9/6/2021) (Matius Alfons/detikcom)
Jakarta -

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sempat menyinggung terkait calon presiden saat membahas pasal penghinaan presiden dalam RUU KUHP ketika rapat bersama Komisi III DPR. Yasonna sempat bercanda soal siapa yang bakal menjadi presiden.

Awalnya, Yasonna menjelaskan hukuman pidana bagi penghina presiden dan wakil presiden. Menurutnya, hukuman pidana ini penting untuk melindungi presiden setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mengkritik presiden sah, kritik-kritiklah kebijakannya apanya, sehebat-hebatnya kritik nggak apa, bila perlu nggak puas ada mekanisme konstitusional ada kok, seperti tadi Pak Benny sampaikan mekanisme untuk kebijakan pemerintah. Tapi once you get in personal, soal personal yang kadang dimunculkan, Pak Benny tahu kan presiden kita (Jokowi) dituduh secara personal dengan segala macam isu, itu dia tenang-tenang aja, dia bilang kepada saya, 'Saya nggak ada masalah dengan pasal ini'. Tapi, apa kita biarkan presiden yang akan datang digituin?" kata Yasonna di depan para anggota DPR, Rabu (9/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasonna lantas menyebut satu di antara mereka bisa menjadi presiden di masa depan. Lalu, Yasonna menyinggung pimpinan partai dari anggota DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman, yang mungkin menjadi presiden.

"Mungkin salah satu di antara kita ini, Pak Adies Kadir, jadi presiden atau siapa atau siapa, atau bosnya Pak Habiburokhman, atau siapa, kita biarkan (penghinaan) itu?" ucap Yasonna.

ADVERTISEMENT

Yasonna lantas bercanda dengan menyinggung pimpinan partai dari anggota Komisi III DPR RI F-Demokrat, Benny K Harman, yang masih lama menjadi presiden. Para peserta rapat pun tertawa.

"Kalau bosnya Pak Benny masih lama barangkali," kelakar Yasonna.

"Ha-ha-ha...," tawa para peserta rapat.

Yasonna langsung mengatakan ucapannya itu hanya sebagai candaan. "Misalnya, misalnya, contoh, ya kan, masih muda. Bercanda, bercanda, bercanda, jadi ya," ucap Yasonna.

Yasonna tidak menjelaskan secara gamblang siapa yang dimaksud 'Bos' Benny. Namun, dalam struktur Partai Demokrat, yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kemudian, Yasonna melanjutkan penjelasannya dengan menegaskan penghinaan terhadap presiden tidak akan dibiarkan lagi. Terlebih, kata dia, wakil presiden saat ini, Ma'ruf Amin, merupakan seorang kiai.

"Artinya, itu pun tidak kita biarkan, Pak, itu nggak kita biarkan, nggak boleh kita biarkan, menghina seorang wakil presiden, apa lagi Pak Wapres kita kiai terhormat, digituin, misalnya, nggak benarlah, saya kira demikian," jelas Yasonna.

Simak juga video 'Benny Harman Usul Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Polri-Kejaksaan':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads