Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung upaya Elite Berkah Cakrawala (EBC) yang mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis kuliner. Melalui brand Ayam Geprek Jameela, EBC telah menghadirkan 60 gerobak untuk dikelola para mitra UMKM.
Kini mereka menargetkan 1.000 gerobak Ayam Geprek Jameela sehingga bisa membantu masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan yang menjadi bagian dari mitra UMKM Ayam Geprek Jameela.
"Ayam Geprek Jameela mengambangkan pola usaha franchise. Sehingga mitra UMKM tidak perlu mengeluarkan modal. EBC yang menyediakan gerobak serta berbagai perlengkapan berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia), sekaligus juga bahan baku yang terjamin mutu dan kehalalannya. Pengiriman bahan baku dilakukan oleh EBC, sehingga tidak merepotkan mitra UMKM. Transaksi keuangannya menggunakan sistem e-Cashier, lebih canggih dan andal, serta bisa memonitor perkembangan setiap transaksi yang dilakukan oleh masing-masing gerobak mitra UMKM," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan sebelum membuka usaha, calon mitra UMKM EBC harus melalui sederet pelatihan, mulai dari cara memasak, menjaga kebersihan gerobak usaha, hingga melayani konsumen. Selain itu, para mitra usaha juga mendapatkan bantuan pemasaran melalui aplikasi digital seperti GoFood dan Grabfood. Dengan begitu bisa membantu mereka dalam memperluas potensi pasar, di sisi lain juga mempermudah konsumen untuk membeli ayam geprek.
"Ayam Geprek Jameela memiliki tiga paket menu andalan, original, rice bowl dan ala Jameela. Selain mendapatkan ayam dan sambal yang khas, seluruh menu paket juga sudah mendapatkan nasi plus lalapan. Sangat ramah di kantong masyarakat, sangat lezat di lidah," jelas Bamsoet usai menerima pengurus Elite Berkah Cakrawala (EBC), di Jakarta,
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mendorong peningkatan kredit perbankan untuk para pelaku UMKM. Terlebih mengingat kontribusi kredit perbankan UMKM yang tidak lebih dari 20 persen dari total kredit. Angka ini dinilainya berada jauh di bawah negara lainnya. Seperti Singapura yang memiliki proporsi kredit bagi UMKM mencapai 30 persen, Malaysia 51 persen, Thailand 50 persen, Jepang 66 persen, dan Korea Selatan 81 persen.
"Padahal, sebagian besar usaha di Indonesia didominasi UMKM (99 persen). Sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian, yang mampu menyerap 120 juta lebih angkatan kerja, dan memberikan kontribusi mayoritas pada Produk Domestik Bruto. Menyelamatkan UMKM, sama dengan menyelamatkan Indonesia," pungkas Bamsoet.
Baca juga: Ketua MPR Ingatkan Pentingnya Bela Negara |