Pesawat C-17 Globemaster III milik militer Amerika Serikat (AS) mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Pesawat itu menarik perhatian karena ukurannya yang jumbo.
Seperti apa spesifikasi C-17 Globemaster III?
Berdasarkan situs resmi Angkatan Udara (AU) AS, Selasa (8/6/2021), C-17 Globemaster diklaim sebagai pesawat kargo paling fleksibel di lingkungan angkatan udara. Pesawat ini disebut dapat melakukan misi pengangkutan udara, penerjunan taktis, hingga mengangkut tandu pasien rawat jalan selama evakuasi aeromedis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ukuran utama efektivitas pengangkutan udara adalah kemampuan untuk secara cepat memproyeksikan dan mempertahankan kekuatan tempur yang efektif di dekat area pertempuran potensial," demikian keterangan di situs tersebut.
Kehadiran pesawat ukuran jumbo tersebut didasarkan pada perkembangan ukuran serta bobot senjata dan peralatan mekanis AS. Pesawat ini diproduksi Boeing Integrated Defense Systems.
Pesawat angkut yang terbang perdana 15 September 1991 ini utamanya dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Selain itu, digunakan Angkatan Udara Britania Raya dan Angkatan Udara Australia.
![]() |
C-17 berukuran panjang 53 meter dengan lebar sayap 51,75 meter. Pesawat ini didukung 4 mesin Turbofan Pratt & Whitney F117-PW-100, yang didasarkan pada Pratt dan Whitney PW2040 komersial yang digunakan pada Boeing 757. Setiap mesin memiliki daya dorong 40.440 pon dan termasuk pembalik daya dorong yang mengarahkan aliran udara ke atas dan ke depan untuk menghindari masuknya debu dan kotoran.
Pesawat ini dioperasikan oleh tiga awak (pilot, kopilot, dan loadmaster), mengurangi kebutuhan tenaga kerja, eksposur risiko dan biaya operasi jangka panjang. C-17 dapat mengangkut tank tempur utama M1 Abrams seberat 69 ton, kendaraan lapis baja, truk, dan trailer. C-17 juga dirancang untuk menerjunkan 102 personel pasukan terjun payung dengan peralatan yang menyertainya.
Kapasitas muatan maksimum C-17 adalah 77,519 ton dan berat lepas landas kotor maksimumnya 265,352 ton. Dengan muatan 74,797 ton dan ketinggian jelajah awal 28 ribu kaki (8.534 meter), C-17 punya jangkauan tanpa bahan bakar sekitar 2.400 mil laut. Kecepatan jelajahnya sekitar 450 knot (0,74 Mach).
Tujuan Mendarat di Riau
Kedatangan C-17 di Riau ramai beredar di media sosial (medsos). Tampak pesawat tersebut dalam posisi mendarat di bandara.
Dalam momen tersebut, tampak gambar video ikut bergetar saat pesawat jumbo tersebut melintas. Kedatangan militer AS ke RI tersebut untuk latihan gabungan bersama TNI AU.
"Betul, latihan bersama TNI AU, akan digelar 14-25 Juni. 14 (Juni) nanti pembukaannya. Nama latihannya Exercise Cope West 2021," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Sus Zukri, saat dihubungi detikcom, Selasa (8/6).
Dia mengatakan latihan gabungan AURI dengan AU Amerika Serikat ini rutin digelar. Namun akibat situasi pandemi COVID-19, latihan ini baru kembali digelar.
Letkol Zukri mengatakan latihan sebelumnya kerap digelar di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dan kadang juga digelar di AS.
"Ini latihan rutin tiap tahun, Air Maneuver Join Exercise. Latihan Cope West ini khusus mengoperasikan F-16," ujar dia.
Dalam pesawat jumbo C-17 Globemaster tersebut diangkut ground crew, teknisi, peralatan, dan sekitar 80 orang personel yang akan terlibat dalam latihan.
Tonton juga Video: Heboh Penampakan UFO, Militer AS Akan Sampaikan Laporan ke Kongres