Keberpihakan pimpinan KPK saat ini dipertanyakan akibat polemik 75 pegawai KPK yang tersingkirkan melalui tes wawasan kebangsaan (TWK). Penyelidik senior, Harun Al Rasyid, lantas menagih janji Firli Bahuri untuk berpihak terhadap lembaga antirasuah itu.
Harun merupakan salah satu yang tak lulus TWK. Padahal ia disebut sebagai 'Raja OTT' oleh Firli saat ini. Julukan itu diberikan Firli karena, pada 2018, Harun berhasil melakukan 12 kali OTT. Firli pun sempat berjanji memberikannya hadiah.
"Waktu tahun 2018 sebagaimana sudah saya sampaikan di media bahwa di situlah OTT terbanyak, itu hampir 29 OTT, saya pribadi melakukan 12 OTT pada saat itu," ungkap Harun di gedung ACLC, yang juga kantor Dewas, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (7/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah waktu itu Pak Firli bilang bahwa 'aku harusnya memberikan hadiah buat kamu, ya nanti lah di kesempatan yang lain mungkin nanti saya akan kasih hadiah'," tambahnya.
Harun tidak bermaksud menagih hadiah dari Firli. Namun dia menegaskan justru menagih sikap Firli untuk pro terhadap KPK. Terlebih lagi saat polemik TWK yang menyingkirkan 75 pegawai termasuk dirinya.
"Tapi saya sebenarnya enggak mengharapkan materi ya. Keberpihakan beliau kepada institusi ini, itu yang sekarang saya tagih, gitu loh," kata Harun.
Harun heran pegawai yang berprestasi dan berintegritas justru malah tersingkir melalui TWK. Harun mengatakan sulit membaca arah KPK saat ini.
"Kalau orang-orang kemudian punya prestasi yang tinggi, kawan-kawan selain saya itu terlihat juga banyak kawan-kawan yang juga memiliki integritas tinggi dan sudah terkenal lah di masyarakat bahwa banyak kiprah dan sumbangsih terhadap pemberantasan korupsi," ujarnya.
"Ternyata disingkirkan oleh tes yang sebenarnya secara logika soalnya itu juga mudah dijawab gitu loh, cuma tebakan ke arah mana yang diinginkan itu yang agak sulit," sambungnya.
Firli Bahuri Tepis soal Incar 75 Pegawai
Sebelumnya, Firli Bahuri membantah tudingan dirinya sengaja menargetkan 75 pegawai KPK untuk tidak diluluskan tes wawasan kebangsaan (TWK). Firli menegaskan tidak ada kepentingan dan kaitannya dengan ketidaklulusan ke-75 pegawai KPK.
"Nggak ada kaitannya, orang lulus nggak lulus itu karena dia sendiri. Prosesnya sudah berjalan tidak ada," kata Firli kepada wartawan di kompleks DPR/MPR, Kamis (3/6).
Firli mengaku heran atas adanya tudingan dirinya sengaja tidak meluluskan ke-75 pegawai KPK. Dia menegaskan tidak ada kepentingan untuk itu.
"Apa kepentingan saya membuat list orang?" tanya Firli.
Firli kemudian kembali menyebut tudingan yang beredar itu tidak benar. Menurutnya, semua pimpinan KPK hingga pegawai KPK memiliki hak yang sama untuk ikut seleksi tes wawasan kebangsaan.
"Ya silakan informasi Anda, tetapi seluruh pimpinan KPK, pegawai KPK memiliki hak yang sama untuk ikuti tes seleksi wawasan kebangsaan, hasilnya seperti itu. Oke, terima kasih ya," ujarnya.
Simak video 'Tepisan Pimpinan KPK Soal Julukan Harun Al Rasyid Sang Raja OTT':