Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan layanan home care berupa fisioterapi bagi lansia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan penduduk lansia di Kota Mojokerto.
Adapun program layanan bagi lansia ini diluncurkan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia sekaligus menyambut Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103.
Ika mengatakan Baznas selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pelayanan kepada masyarakat serta capaian-capaian indikator di bidang sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya dalam peningkatan kualitas hidup lansia dan para disabilitas, ada beberapa program yang dimiliki oleh Baznas terkhusus hari ini launching terkait layanan home care bagi para lansia karena Baznas miliki relawan yang bergerak di kegiatan tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Wanita yang akrab disapa Ning Ita ini menilai Baznas memiliki kompetensi di bidang terapi sehingga dapat mendukung program Pemkot Mojokerto. Utamanya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup, baik bagi disabilitas maupun lansia.
"Kita ingin kelompok lansia dan disabilitas ini juga tidak menggantungkan hidupnya tetapi mereka memiliki kemandirian," tuturnya.
Menurut wali kota perempuan pertama ini, meningkatkan derajat kesehatan merupakan salah satu cara untuk mendorong kemandirian lansia dan kaum disabilitas. Dengan begitu mereka tidak akan menggantungkan kebutuhan hidup dan kegiatan kesehariannya kepada anggota keluarga maupun masyarakat.
Dia mengungkapkan upaya peningkatan derajat kesehatan bagi lansia ini adalah salah satu dari penerjemahan misi pertama kepala daerah yang tertuang dalam RPJMD yaitu untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Karena dalam IPM tiga kompositnya adalah Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli dan layanan home care ini adalah termasuk bagian dari pendukung komposit indeks Kesehatan tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Dwi Hariadi menambahkan target layanan home care fisioterapi yaitu warga Kota Mojokerto yang masuk kategori lansia dan tergolong tidak mampu. Dia pun menjabarkan dokumen yang diperlukan sebagai syarat untuk mengikuti layanan tersebut.
"Setelah kader kita mintai informasi dan diketahui lurahnya tahu tim fisioterapi akan turun syaratnya KTP, KK, dan SKTM dari kelurahan, jadi sangat mudah, itu quick respon kami langsung datang," paparnya.
Dwi mengatakan layanan home care akan dilakukan satu kali setiap minggunya, sesuai dengan permintaan yang disampaikan oleh kader. Dia pun menegaskan program layanan ini merupakan wujud upaya pengurus baru Baznas Kota Mojokerto demi menuntaskan masalah di masyarakat, terutama keluarga miskin tidak mampu.
"Rencananya kami menurunkan adalah sebanyak mungkin relawan kesehatan fisioterapi ini, karena ini adalah bentuk kerja sosial kita melihat kemanusiaan bukan mengejar keuntungan," pungkasnya.
(akd/ega)