Syarief Hasan Minta Pemerintah Hati-hati Kendalikan Lonjakan Corona

Angga Laraspati - detikNews
Minggu, 06 Jun 2021 11:12 WIB
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan meminta pemerintah untuk ekstra hati-hati dalam mengendalikan kasus COVID-19 yang hampir mencapai 2 juta kasus. Menurutnya, kasus yang hampir mencapai 2 juta tersebut menunjukkan belum efektifnya kebijakan dalam memotong rantai penyebaran Covid-19.

"Dari hari ke hari, kita dapat melihat bahwa kasus COVID-19 masih belum menunjukkan pelandaian yang signifikan, bahkan kini hampir mencapai 2 juta kasus," ungkap Syarief dalam keterangannya, Minggu (6/6/2021).

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun mendorong Pemerintah mengambil langkah strategis mengatasi masalah utama yang akhir-akhir ini bermunculan.

"Masalah utamanya adalah COVID-19 yang belum melandai hingga mencapai hampir 2 juta kasus sehingga pemerintah harus melakukan pengetatan protokoler kesehatan di Indonesia," ungkap Syarief Hasan.

Ia juga mendorong langkah-langkah preventif dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

"Pemerintah bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 sudah harus memikirkan antisipasi lonjakan kasus, terutama ketersediaan ruang isolasi, obat-obatan, hingga tenaga medis di pusat-pusat isolasi," imbuhnya.

Syarief Hasan juga mendorong Pemerintah untuk membatasi masuknya WNA ke Indonesia sebagai langkah mencegah lonjakan kasus dan gelombang kedua COVID-19.

"Beberapa waktu belakangan, kita melihat banyak sekali aktivitas masuknya WNA ke Indonesia. Harusnya, Pemerintah melakukan pembatasan untuk membatasi penyebaran COVID-19," tuturnya.

Politisi Senior Partai Demokrat ini juga mendorong Pemerintah untuk terus menggiatkan program vaksinasi. Menurutnya, Pemerintah harus membangun kepercayaan di masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

"Tentu, kita berharap, seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang rentan dapat segera dilakukan vaksinasi sembari tetap melakukan pengetatan protokoler kesehatan dan pencegahan Pandemi COVID-19 di Indonesia," ucap Syarief.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang disampaikan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 pada Sabtu, (5/6)menyebutkan bahwa kasus positif Covid-19 telah mencapai 1,85 juta kasus dengan jumlah kematian mencapai 51.449 kasus meninggal dunia.




(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork