Andi Arief Tepis Kabar Ditangkap, Bawa-bawa Hasto

Andi Arief Tepis Kabar Ditangkap, Bawa-bawa Hasto

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 15:50 WIB
Andi Arief
Foto: Andi Arief (Twitter @AndiArief__)
Jakarta -

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief diterpa narasi soal penangkapan dirinya karena menghina Pancasila. Andi Arief mengaitkan serangan ini dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Narasi soal penangkapan dirinya itu ia ungkap lewat akun Twitternya, @Andiarief__, Sabtu (5/6/2021). Andi mengunggah potongan judul tulisan yang menarasikannya telah ditangkap karena menghina Pancasila.

"Hooi buzzer, coba berhenti buat berita bohong. Capek deeh," tulis Andi Arief dalam cuitannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

detikcom telah mendapat izin mengutip cuitan tersebut. Lalu apakah Andi Arief akan melaporkan akun tersebut?

"Nggak (melapor), saya alirannya nggak suka membuat orang susah. Meski kadang ada yang buat susah, saya nggak akan membalas," kata Andi Arief kepada detikcom, Sabtu (5/6).

Dia mengatakan serangan ini ia terima setelah berpolemik dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Cuma memang anehnya, setiap saya berpolemik dengan Hasto, selalu ada isu penangkapan. Mudah-mudahan cuma koinsidensi," tuturnya.

Lihat juga Video: Cerita Hasto soal SBY Pernah Dijuluki 'Bapak Bansos Indonesia'

[Gambas:Video 20detik]



Polemik dengan Hasto

Sebelumnya, hubungan Andi Arief dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali memanas hubungannya. Ketegangan keduanya berawal dari isu Pilpres 2024.

Mulanya Andi Arief menyebut Partai Demokrat terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai. Komunikasi itu termasuk dengan PDIP untuk 2024.

"Banyak pertanyaan koalisi Demokrat dengan siapa 2024. Sejak awal sikap (Demokrat) tidak berubah, membangun bangsa ini harus bersama," kata Andi Arief dikutip melalui akun Twitter @Andiarief_, Jumat (4/6/2021).

Andi Arief mengatakan komunikasi juga dijalankan dengan PKS, Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan Gerindra. Dengan PDIP, Andi Arief mengaku komunikasi itu dijalankan bukan dengan kubu Hasto.

"Kami sudah menjalin komunikasi dengan PKS, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Gerindra, dan PDIP (bukan kubu Hasto)," ucapnya.

"PAN juga sudah," sambungnya.

Selain soal Pemilu 2024, dia menyebut salah satu pembicaraan ini terkait penanggulangan COVID-19. Menurutnya, COVID-19 ini bisa berdampak pada Pemilu 2024.

Halaman 2 dari 2
(rdp/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads