Jakarta -
Politikus PKS, Tifatul Sembiring, kerap berselisih paham dengan mantan politisi PKS yang saat ini bergabung dengan Partai Gelora, Fahri Hamzah. Perselisihan keduanya mulai sering terjadi semenjak Fahri Hamzah dipecat PKS.
Yang terbaru, keduanya terlibat saling colek terkait hashtag 'DPR Mandul'. Hashtag 'DPR Mandul' muncul beberapa hari kemarin dan sempat menjadi trending Twitter di Indonesia.
Salah satu perselisihan Fahri Hamzah dan Tiffatul Sembiring yang paling sering terjadi adalah terkait PKS. Berikut ini jejak perselisihan yang pernah terjadi antara Fahri dan Tifatul seperti dirangkum Jumat (4/6/2021):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Doa Tifatul agar Presiden Jokowi Gemukan
Salah satu perselisihan antara Fahri dan Tifatul yang sempat menarik perhatian publik ialah ketika Tifatul membacakan doa dalam sidang tahunan DPR/MPR. Ketika itu Tifatul mendoakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) gemukan.
"Berilah petunjuk kepada Presiden Bapak Joko Widodo. Gemukkanlah badan beliau karena kini terlihat makin kurus," kata Tifatul dalam doanya di Ruang Paripurna DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Saat itu, Fahri Hamzah, yang menjabat Wakil Ketua DPR RI, sempat menanggapi doa yang disampaikan Tifatul saat sidang tahunan DPR/MPR. Dia mengaku enggan mengamini doa Tifatul ke Jokowi.
"Saya yang lain saya aminin, yang lainnya ya. Kalau soal fisik saya nggak aminin," kata Fahri seusai rapat tahunan DPR/MPR.
Fahri pun mengaku tidak mengetahui alasan di balik doa yang dibacakan kolega satu partainya itu. "Saya nggak tahu, tanya Pak Tifatul. Saya nggak aminin saja pokoknya," ujar Fahri.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Tonton juga Video: Didukung Jadi KSP, Fahri Hamzah: Saya Pilih Jadi Rakyat
[Gambas:Video 20detik]
2. Cuitan 'Go Away'
Saling serang lagi-lagi terjadi antara Fahri dan Tifatul. Kali ini, cuitan 'go away' Tifatul untuk netizen dijawab oleh Fahri yang mengaku sudah kena efek cuitan tersebut.
Awalnya perselisihan ini dimulai dari video penggalan pidato Presiden PKS Sohibul Iman soal cawapres Jokowi. Saat itu Fahri sempat me-retweet video tersebut.
"Saya pagi2 beristigfar kepada Allah, malu mendengar pidato presiden partai yang saya banggakan seperti ini. Nampak sekali pandangannya materialistis. Politik tidak dilihat dengan Bashirah, mata batin yang tenang dan berwibawa. Astagfirullah...." tulis Fahri.
Ketika itulah, Tifatul mencoba menjawab netizen yang meminta penjelasan terkait video tersebut. Namun entah kenapa, tiba-tiba Tifatul mencuit 'go away' kepada salah satu netizen yang menyebut akan meninggalkan PKS.
"Monggo. Go away..!!" cuit Tifatul.
Tak tinggal diam, Fahri saat itu membalas cuitan Tifatul. Dia mengungkap Tifatul sensi atas cuitan netizen.
"Sensi Gak sih kalau kata2 #goaway itu bikin aku sedih... Soalnya aku Dah kena duluan....," tulis Fahri di Twitter.
3. Feodalisme di PKS
Perseteruan keduanya kembali terjadi pada 2019 ketika Fahri Hamzah sudah menjadi Waketum Partai Gelora sedangkan Tifatul menjadi Ketua DPP PKS. Saat itu Fahri menyebut kepemimpinan yang ada di PKS seperti sistem feodalisme.
Pernyataan Fahri itu sebetulnya dimaksudkan untuk menjawab Tifatul yang lebih dulu menyinggung Partai Gelora. Saat itu, Tifatul menuding Partai Gelora telah mengacak-ngacak PKS.
"Bagi saya, kalau mereka buat partai baru, ya, monggo. Tapi jangan ngacak-ngacak lagi di sini," ujar Tifatul di sela-sela Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Tak terima disinggung, Fahri pun mengungkap soal kepemimpinan di PKS yang cenderung seperti feodalisme. Dia menyebut pimpinan di PKS tidak bisa disalahkan dan tidak bisa dikoreksi oleh anggota atau kadernya.
"Jadi misalnya Ketua Majelis Syuro dalam kepemimpinannya, partai pecah, begitu. Dia bisa menyalahkan orang lain bahwa partai ini pecah. Padahal dia yang mimpin," ucap Fahri terpisah.
"Nah ini yang sebenarnya budaya kepemimpinan yang tidak bertanggung jawab dan memang susah karena feodalisme itu menyatu dengan kekuasaan sehingga tidak ada koreksi kepada pimpinan. Apa yang dikatakan pimpinan seolah benar, padahal ini semua adalah buah dari kesalahan pimpinan," imbuh Fahri.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
4. Cuitan 'DPR Mandul'
Yang terbaru, Tifatul ribut di media sosial dengan Fahri Hamzah terkait hastag 'DPR Mandul'. Fahri meminta agar Tifatul lebih galak sedikit terkait cuitannya tersebut sembari menyertakan foto Tifatul.
"Assalamualaikum ustadz @tifsembiring apa kabar @DPR_RI ada hestek #DPRmandul tuh. Ayo dong bersuara galak dikit... (Foto nemu di album nih..)" cuit Fahri Hamzah.
Tifatul Sembiring membalas Fahri Hamzah. Dia mendoakan Fahri Hamzah sembari berbicara soal 'galak'.
"Wa'alaikum salam wrwb. Apa khabar Ri, moga sehat2 yaa. Soal galak ini kan stelan gimmick2 aja. Kasih ya muda2 aja Ri...," kata Tifatul Sembiring.
Fahri meminta lagi agar Tifatul memberi 'pukulan' lanjutan. "Lanjut pak ustadz... Masih mudah lah antum.. Ayolah se pukul 2 pukul...," ujar Fahri Hamzah.
Dalam perselisihan itu, anggota Komisi VI DPR yang juga politisi Gerindra, Andre Rosiade, ikut bersuara. Dia juga melontarkan sindiran.
"Diduga Dia Galakmya di Twiiter doank bang. Kalo kenai Kritik diduga lgs main Block he...he..he," kata Andre Rosiade.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini