Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mengapresiasi langkah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang menunda dan mengkaji kembali tarif transaksi ATM Link pada awal Juni. Menurutnya, langkah itu sangat tepat sesuai aspirasi Partai Demokrat.
"Kami sejak awal mendorong Himbara mempertimbangkan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia hari ini yang sedang kesulitan sehingga tidak seharusnya menaikkan biaya transfer ATM Link," ujar Syarief dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021).
Menurutnya, ATM Link ini sejak awal hadir dengan tujuan mempermudah nasabah-nasabah bank BUMN dalam bertransaksi secara efektif dan efisien sehingga kebijakan yang dibuat harus mempermudah dan berpihak pada nasabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ATM Link menjadi solusi nasabah seluruh bank BUMN di Indonesia dalam bertransaksi. ATM Link juga hadir agar jumlah pengadaan ATM tidak terlalu banyak dan biaya transaksi tetap gratis sehingga tidak perlu ada kenaikan, khususnya di masa pandemi," jelasnya.
Lebih lanjut, Politisi Senior Partai Demokrat ini mengimbau bank-bank pelat merah memiliki jaringan yang mempermudah nasabah bank BUMN bertransaksi. Selain itu, ia mendorong agar pemerintah juga mencari alternatif lain dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
"Pemerintah seharusnya membuat perencanaan jangka panjang yang bisa memberikan dampak sosial dan ekonomi, bukan kebijakan-kebijakan pemasukan jangka pendek yang semakin memberatkan masyarakat kecil," jelas Syarief.
Sebagai informasi, sebelumnya Bank BUMN yang tergabung dalam Himbara (BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN) bersepakat dengan PT Jalin untuk memberlakukan tarif transaksi di ATM Link yang awalnya gratis. Adapun tarif cek saldo di ATM Link sebesar Rp 2.500, sedangkan tarif penarikan tunai di ATM Link sebesar Rp 5.000, per sekali transaksi dari yang sebelumnya gratis.