Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol Dharma Pongrekun mengklaim HP bisa merusak sel tubuh manusia. Namun, dia mengaku mempunyai cara untuk menghindari dampak HP buruk ini.
Komjen Pol Dharma Pongrekun mengatakan cara terbaik untuk menangkal radiasi HP ialah dengan berjemur. Berjemur harus dilakukan setiap pukul 10 pagi.
"Cara kita menangkal, yang paling efektif adalah melakukan jemur pagi di bawah matahari setiap jam 10 pagi sampai 10-15 menit. Karena jam 10 adalah yang terbaik untuk meningkatkan imunitas kita," kata Komjen Pol Dharma Pongrekun saat berbincang dengan detikcom, Rabu (2/6/2021).
Menurutnya, berjemur pada jam tersebut bisa menangkal gelombang radiasi handphone. Dia mengklaim radiasi HP memang ingin menghancurkan sel.
"Supaya kita lebih tahan terhadap gelombang radiasi handphone yang umum dikenal dengan cellular phone. Pernahkah berpikir kenapa disebut cellular phone? Karena sel yang menjadi tujuan dia untuk dihancurkan," tuturnya.
Dia juga mengklaim gadget bisa menghancurkan pikiran orangnya. Caranya, kata dia, dengan merangsang tubuh agar hormon beracun keluar.
"Jadi gadget tadi, dia main untuk menghancurkan pikiran orang. Bagaimana cara menghancurkannya? Lewat merangsang munculnya hormon-hormon yang beracun di dalam tubuh kita," ungkapnya.
Viral di Medsos
Sebelumnya, pernyataan Wakil BSSN Komjen Dharma Pongrekun ini viral di medsos. Dia menyebut gelombang dari HP memiliki kekuatan magic.
"Di sini ada gelombang yang mempunyai kekuatan magic, kekuatan hipnotis. Bapak bayangkan kalau sudah menggunakan gelombang. Jadi dalam tubuh kita ini setiap pertambahan hertz akan mempengaruhi karakter manusia," katanya, dikutip dari video YouTube Pendeta Gilbert Lumoindong, Rabu (2/6/2021).
"Kenapa handphone disebut cellular phone? Karena dia menghancurkan sel. Begitu Bapak touch, sel kita lemah. Makanya kita gampang sakit, panas, cepat puyeng. Tangan kayak kesemutan, kenapa? Darah jadi kental. Dia berpengaruh langsung pada tubuh," sambungnya.
Video tersebut sebenarnya diunggah pada 25 Agustus 2020. Akan tetapi, potongan video tersebut baru-baru ini kembali beredar saat diunggah di TikTok dan Twitter.
(rdp/tor)