Kerap Tipu dan Bikin Resah Warga, Polisi Gadungan di Sumsel Ditangkap

Kerap Tipu dan Bikin Resah Warga, Polisi Gadungan di Sumsel Ditangkap

Prima Syahbana - detikNews
Kamis, 03 Jun 2021 15:07 WIB
Polisi gadungan saat diamankan di Polda Sumsel. (Foto: Prima Syahbana/detikcom)
Polisi gadungan saat ditahan di Polda Sumsel. (Prima Syahbana/detikcom)
Palembang -

Seorang pria yang mengaku sebagai polisi di Sumatera Selatan (Sumsel) ditangkap. Pria ini diduga kerap menipu hingga membuat warga resah.

"Dia mengaku sebagai polisi dalam mengelabui korbannya. Kita masih menelusuri di mana saja laporan terhadap pelaku dibuat oleh para korban. Dari informasi yang kita dapat, memang LP pelaku cukup banyak. Sehingga masih kita telusuri di mana saja laporan terhadap pelaku ini dibuat," kata Kasubdit Jatanras Polda Sumsel Kompol Christoper Panjaitan kepada wartawan, Kamis (3/6/2021).

Christoper mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami motif pria bernama Jefri itu berpura-pura menjadi polisi. Selain itu, pihaknya mendalami berapa banyak korban tipu gelap yang dilakukan pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti akan kita rilis. Saat ini masih kita dalami motif dan jumlah korban terkait banyaknya LP tindak pidana yang dilakukan polisi gadungan ini," jelasnya.

Aksi terbarunya, warga Banyuasin, Sumsel, itu membawa kabur motor milik Usdi (52), seorang tukang ojek di Palembang. Aksi Jefri itu dilakukan pada Jumat (21/5).

ADVERTISEMENT

Usdi mengungkapkan, pertemuannya dengan pelaku berawal saat dia mangkal untuk ngojek di kawasan Gandus, Jumat (21/5). Saat itu pelaku minta diantarkan ke Terminal Karya Jaya untuk membeli tiket berangkat ke Bandung.

Setiba di Terminal Karya Jaya, Usdi mengatakan, pelaku minta diantarkan lagi ke Desa Sungai 2 Rambutan, Banyuasin, dengan dalih hendak mengambil uang di rumah pamannya. Di tempat pamannya, pelaku kemudian meminjam motor Usdi.

"Sampai di rumah, rupanya om dia tidak ada. Hanya ada istrinya saja. Saya lihat dia pinjam uang ke perempuan itu. Terus dia ajak saya jajan beli bakso pakai uang itu. Tapi saya tolak, saya bilang mau kopi saja," ungkap Usdi.

"Di rumah pamannya itu, pelaku kemudian mengajak Usdi kembali ke rumah orang yang diakuinya paman tadi. Namun, hampir 1,5 jam menunggu, paman pelaku tak kunjung datang, hingga akhirnya pelaku membujuk saya untuk meminjamkan motor guna mencari keberadaan pamannya di kawasan Pakjo Palembang," lanjutnya.

Usdi mengaku sempat curiga. Namun akhirnya dia meminjamkan motornya ke pelaku. Tak berselang lama, Usdi pun bertanya ke pemilik rumah, namun ternyata mereka tak ada hubungan keluarga dengan pelaku.

"Ya saya pikir kepalang tanggung, ya sudahlah saya pinjamkan saja. Saya tanya ke orang di rumah itu, saya kaget ternyata itu bukan rumah keluarga pelaku. Mereka hanya kenal sebatas penjual dan pembeli motor," ujarnya.

Setelah ditunggu-tunggu tak kunjung datang, Usdi akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi. Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.

"Motor saya jenis matic nopol 2845-CY dibawa kabur sama dia (pelaku), dia memakai jasa saya minta di antar ke sana-ke sini," kata Usdi.

(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads