Hari lahirnya Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang tak bisa diganggu gugat. Berikut ini serba-serbi Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Lahirnya Pancasila tak terlepas dari cerita pengasingan Presiden pertama Indonesia, Sukarno, di Ende. Bung Karno mendapat inspirasi gagasan Pancasila saat merenung di bawah pohon sukun di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Dikutip dari laman Kemendikbud, Sukarno atau Bung Karno diasingkan di Ende, Pulau Flores, sejak 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Belanda mengasingkan Bung Karno ke Ende didasari oleh pertimbangan-pertimbangan yang matang. Sebab, saat itu Bung Karno adalah tokoh yang secara terus terang memperjuangkan kemerdekaan daerah jajahan Belanda.
Namun justru pada masa pengasingan inilah Bung Karno bisa merumuskan butir-butir Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Bung Karno mendapatkan inspirasinya saat sedang merenung di bawah pohon sukun, yang kini menjadi taman Kota Ende.
Kala itu, Bung karno mendapatkan buah pemikiran tentang Pancasila dari lima cabang yang terdapat dalam pohon sukun tersebut.
"Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila," ujar Bung Karno kala itu.
Hari Lahirnya Pancasila
Setelah itu, Bung Karno membacakan gagasan Pancasilanya pada 1 Juni 1945. Inilah yang menjadi hari lahir Pancasila. Pidato Bung Karno disampaikan dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Hari lahirnya Pancasila ini juga tak terlepas dari kekalahan Jepang pada Perang Pasifik. Jepang membentuk sebuah lembaga yang tugasnya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Lembaga ini dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai. Pada sidang pertamanya pada 29 Mei 1945, yang diadakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), para anggota membahas mengenai tema dasar negara.
Sidang Panjang
Sidang berjalan sekitar hampir lima hari, kemudian pada 1 Juni 1945, Sukarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai 'Pancasila'. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni sila pertama 'Kebangsaan', sila kedua 'Internasionalisme atau Perikemanusiaan', sila ketiga 'Demokrasi', sila keempat 'Keadilan Sosial', dan sila kelima 'Ketuhanan yang Maha Esa'.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai Panitia Sembilan. Berisi Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Apa kata Jokowi soal hari lahir Pancasila? Silakan klik halaman selanjutnya.
Makna Pancasila: Dari Jokowi sampai Pimpinan MPR
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual dari Istana Bogor. Jokowi meminta semua pihak waspada terkait rivalitas antarideologi.
"Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antarnilai-nilai, dan rivalitas antarideologi. Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat, memasuki berbagai semua lini kehidupan masyarakat, dengan berbagai cara dan berbagai strategi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi," ujar Jokowi, Selasa (1/6/2021).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan ideologi transnasional radikal kini cenderung semakin mudah menyebar ke seluruh kalangan. Menurut Jokowi, penyebaran ideologi transnasional ini bisa melampaui standar normal.
"Ketika konektivitas 5G melanda dunia, interaksi dunia juga akan semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," tutur Jokowi.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Jaga terus semangat persatuan dan kesatuan bangsa," ucap Ma'ruf melalui akun Instagram resminya, Selasa (1/6/2021).
Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Pancasila merupakan titik temu. Pancasila juga menyatukan perbedaan berbagai macam suku bangsa.
"Pancasila hadir untuk menjadi titik temu, kalimatun sawa, dari segala perbedaan berbagai macam suku bangsa, agama, dan kepercayaan di Indonesia," kata dia.
Sedangkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan mengungkap semangat gotong-royong dalam Pancasila.
"Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno, pada 76 tahun lalu, telah menegaskan bahwa Indonesia adalah negara gotong royong. Sikap gotong royong yang merupakan pengejawantahan dari sila Pancasila harus terus ditumbuhkan kembangkan seluruh elemen bangsa agar Indonesia mampu segera terbebas dari pandemi COVID-19," ujar Bamsoet dalam keterangannya.
Hal yang senda juga diungkap oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Dia mengajak seluruh masyarakat lebih mengamalkan nilai Pancasila, bukan hanya menghafalkan.
"Pancasila tidak cukup hanya diperingati hari lahirnya dan jangan hanya dihafalkan, tetapi harus benar-benar dijalankan ajarannya. Jangan sampai mulut bicara Pancasila tetapi tindakan kerap menabrak nilai-nilai Pancasila," kata Dasco dalam keterangan tertulisnya.