Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merayakan peringatan Hari Lahir Pancasila dengan mendatangi SDN 3 Nanggulan, Klaten. Ia menyapa para pelajar di sana serta berdiskusi dengan para pelajar mengenai Pancasila dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan ini, ia pun memuji penampilan Sasabila Jelita, salah satu siswa SDN 3 Nanggulan yang membacakan geguritan berjudul Laire Pancasila. Ia menilai, meski masih bocah, Salsabila begitu percaya diri membacakan geguritan tersebut di hadapannya.
"Hebat. Bagus sekali anak-anak kita diajari geguritan," kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa (1/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar mengungkap, di luar dugaan, antusiasme para pelajar SD untuk membahas Pancasila dan pencetusnya, Bung Karno begitu tinggi. Ia mengatakan tak hanya Salsabila yang percaya diri membacakan geguritan, sejumlah siswa lain juga semangat tampil unjuk diri.
Para siswa menampilkan berbagai penampilan seperti membaca puisi, juga dengan tangkas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Ganjar. Diketahui, salah seorang siwwa bernama Tio menjawab pertanyaan Ganjar yang menanyakan tempat lahir Soekarno. Ganjar menyampaikan, tanpa dibantu siapapun, Tio berdiri dan menjawab dengan lantang bahwa Soekarno lahir di Surabaya.
"Betul, kamu hebat," puji Ganjar.
Ia pun mengatakan para siswa tak hanya mampu menjawab pertanyaan soal tempat lahir Soekarno, tapi juga bisa menjawab pertanyaan lain tentang sosok Soekarno. Ia mengaku hal tersebut membuatnya sangat bangga.
"Ternyata anak-anak ini hebat semuanya. Sampai sejarah Bung Karno saja tahu, keren ini," ungkapnya.
Adapun pertanyaan yang dilontarkan Ganjar tak hanya soal Pancasila dan Soekarno. Ia juga menanyakan soal budi pekerti pada siswa. Ganjar menanyakan pada para siswa mengenai bagaimana tata krama meminta izin kepada guru, tata krama saat melintas di depan guru atau orang tua, dan sebagainya. Ganjar menilai jawaban-jawaban yang diberikan para siswa sangat memuaskan.
"Anak-anak ini hebat semua. Mereka berani dan percaya diri. Dan pada peringatan Hari Lahir Pancasila ini, ternyata anak-anak bisa membacakan geguritan, membacakan puisi, mengerti sejarah Bung Karno, mengerti apa itu Pancasila, lagu kebangsaan dan lainnya," ujar Ganjar.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan harapannya agar anak-anak tidak hanya hafal Pancasila dan sejarahnya. Akan tetapi juga bisa mengimplementasikan spirit Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi spirit bagaimana menanamkan Pancasila dalam implementasi yang konkret, kehidupan sehari-hari, dan itu mulai dari anak-anak kita yang hebat ini," imbuhnya.
Ganjar juga mengapresiasi guru dan seluruh pihak yang mendukung pembelajaran di SDN 3 Nanggulan Klaten. Menurutnya, SDN 3 Klaten merupakan salah satu sekolah dasar yang bagus dan dapat dijadikan contoh. Sebab, selain mengajarkan pelajaran umum, anak-anak juga diajari bagaimana bertata krama dan berbudi pekerti di sekolah tersebut.
"Menurut saya hal itu merupakan spirit yang perlu ditanamkan untuk mengimplementasikan Pancasila. Buat anak-anak tetap semangat belajar ya, nanti kalau sudah besar, harus jadi pemimpin ya, karena kalian ini berani dan pintar," pungkasnya.
Sebagai informasi, berikut adalah isi dari geguritan yang dibacakan salah satu siswa SDN 3 Nanggulan yang berjudul Laire Pancasila.
Rikala semana 1 Juni 1945
Bangsa Indonesia durung merdhika
Isih ana ing wektu perjuangan
Insinyur Soekarno satriya gagah prakosa
Ngudhar gagasan Pancasila
Kang bakal dadi paugeran uripe Bangsa Indonesia
Temen den lampahi datan bisa diselaki
Pancasila pancen jumbuh karo budayane Bangsa Indonesia
Tuwuh rasa manunggaling tekad bareng anggayuh kamulyan jati
Merdhika Merdhika Merdhika
Bangsa Indonesia
(mul/ega)