Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas PUPR akan melakukan rapat koordinasi terkait penangan ruas jalan di Desa Pematang Rahim, Tanjung Jabung Timur, yang rusak sepanjang 13 kilometer (km). Jalan yang telah bertahun-tahun rusak itu rencananya akan diperbaiki setelah warga melakukan aksi protes dengan blokade jalan.
"Dinas PUPR melalui Bidang Bina Marga serta Balai Workshop dan Perbekalan akan melakukan rapat koordinasi terkait penanganan ruas yang dimaksud. Bahwa untuk saat ini seluruh fleet alat berat kita sedang bekerja di beberapa ruas jalan provinsi. Di antaranya ruas jalan Air Hitam, Suak Kandis, Siau Sabak, dan Senyerang. Diharapkan dalam waktu dekat dapat segera kita geser fleet terdekat menuju Desa Pematang Rahim untuk melakukan penanganan kritis," kata pejabat Humas PUPR Jambi Ivan dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom," Selasa (1/6/2021).
Dikatakan Ivan, sejauh ini selama dua tahun massa pandemi Corona, anggaran beberapa kali dipangkas untuk penanganan COVID-19, sehingga penanganan pembangunan maupun peningkatan ruas jalan sangatlah minim anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tahun ini kita juga lebih banyak tertuju pada penguatan ekonomi nasional. Beberapa programnya antara lain padat karya tunai (PKT). Program itu lebih banyak kegiatan dengan bersentuhan langsung dengan masyarakat setempat guna pemulihan ekonomi mereka kembali di masa pandemi ini, antara lain pekerjaan tebas bayang dan pembuatan parit jalan," ujarnya.
Namun, meski persoalan perbaikan jalan terhambat lantaran permasalahan COVID-19, Dinas PUPR akan tetap berusaha menjaga seluruh ruas jalan yang menjadi kewenangan provinsi agar dapat berfungsi normal untuk dilalui.
Sebelumnya, warga yang tergabung dalam koalisi Aliansi Jasa Marga di Desa Pematang Ramin, Tanjung Jabung Timur, melakukan aksi blokade jalan sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan.
Aksi blokade jalan itu dilakukan warga lantaran jalan sepanjang 13 km di sana dipenuhi lubang dan bergelombang. Bahkan jalan itu juga digenangi air sehingga berlumpur. Jalan ini rusak sejak 2016 dan hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah Jambi.
"Jalan yang rusak ini merupakan jalan akses utama yang menghubungkan tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan kami berharap pemerintah tanggap terkait kerusakan jalan di daerah kami," kata Ketua koordinator aksi, Muhammad, Senin (31/5).
Warga juga mengancam, jika tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh pemerintah, mereka akan melakukan aksi kembali dengan membawa massa yang lebih banyak.
Lihat juga video 'Protes Jalan Rusak, Warga Kendari Tanam Pohon Pisang-Taruh Batu':