Kala Penumpang Ngamuk Hasil Tes Positif Corona Ternyata Salah Data

Round-Up

Kala Penumpang Ngamuk Hasil Tes Positif Corona Ternyata Salah Data

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Jun 2021 07:14 WIB
Jakarta -

Insiden penumpang mengamuk di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, karena hasil tes antigen positif bikin heboh. Rupanya petugas keliru dalam memasukkan data sehingga hasilnya tak sesuai. Simak fakta-faktanya.

Viral di Medsos

Video penumpang protes atas hasil tes antigennya itu viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria marah dan emosional setelah hasil swab di bandara dinyatakan positif.

Tak percaya, ia kemudian melakukan tes swab secara mandiri di tempat berbeda dengan hasil negatif. Setelah menerima hasil negatif, pria itu kemudian mendatangi lokasi swab di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Ia mempertanyakan hasil tes yang menyatakan dia positif COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mbak, bener positif aku? Yang bener aja, ini negatif saya cek sendiri. Basing be kamu (sembarangan saja kamu), yang bener be (yang benar saja). Ini saya cek sendiri, kamu lihat ini, lihat hasil saya," kata pria itu dalam video.

Keributan antara pria itu dengan petugas pun tak terhindarkan. Bahkan ia berulang kali menunjukkan hasil swab negatif karena tak percaya hasil tes antigen di bandara.

ADVERTISEMENT

Petugas itu kemudian meminta maaf atas kesalahannya. Ia meminta kertas yang menerangkan hasil positif, namun direbut kembali oleh pria tersebut.

Merasa kesal, pria itu kemudian memukul bilik kaca di meja hingga pecah. Terlihat pagi ini bilik kaca yang pecah masih terlihat di meja resepsionis layanan antigen bandara.

Penjelasan Pihak Bandara

Pihak bandara memberikan penjelasan mengenai insiden itu. Disebutkan bahwa petugas Farmalab salah memasukkan data sehingga hasil tes antigen penumpang itu positif.

Hal itu diketahui setelah pihak bandara mengkonfirmasi langsung peristiwa tersebut kepada Farmalab. Peristiwa itu disebut terjadi pada Minggu (30/5/2021), pukul 10.45 WIB.

"Bahwa PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara SMB II, Palembang, langsung melakukan konfirmasi kepada pihak Farmalab dan customer yang melakukan pemeriksaan antigen di Farmalab," kata Tommy.

Berdasarkan hasil konfirmasi, rupanya terjadi kesalahan pemasukan (input) hasil antigen oleh petugas Farmalab. Bahkan pada saat itu terdapat sistem jaringan yang tidak stabil.

"Pihak manajemen Farmalab juga sudah menghubungi customer untuk meminta maaf atas kejadian tersebut. Lalu pihak customer juga sudah memaafkan atas kejadian human error tersebut," kata Executive General Manager Bandara SMB II Palembang, Tommy Ariesdianto.

Simak fakta-fakta berikutnya di halaman berikut

Petugas Farmalab Dinonaktifkan

Tommy meminta maaf atas kekeliruan yang dilakukan petugas. Kini petugas tersebut sudah dinonaktifkan demi kepentingan investigasi.

"Saya juga sudah melakukan komunikasi langsung dengan pihak customer meminta maaf atas kejadian ini. Untuk saat ini petugas Farmalab dinonaktifkan untuk kepentingan investigasi dan evaluasi atas pelayanan Farmalab," kata Tommy.

Dia juga mengimbau masyarakat agar mengecek ulang hasil antigen yang diberikan petugas. Jika hasil positif, diminta melakukan pemeriksaan PCR.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengecek kembali atau melakukan konfirmasi hasil antigen yang positif kepada petugas, dan apabila benar-benar hasilnya positif akan diminta melakukan pemeriksaan PCR sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Polisi Cek Layanan Bandara

Polisi turun tangan setelah video penumpang mengamuk di bandara itu viral. Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan pihaknya bersama Polrestabes Palembang akan menurunkan tim guna melakukan penyelidikan.

"Kita akan turunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait video viral tersebut," tegas Supriadi ketika ditemui detikcom di ruang kerjanya, Senin (31/5/2021).

Dia menjelaskan hingga kini belum ada pihak yang membuat laporan polisi. Namun pihaknya akan tetap mendalami kejadian ini, mengingat peristiwa penggunaan antigen bekas terjadi di Medan, Sumatera Utara (Sumut).

"Akan kita cek ke tempat yang bersangkutan, baik itu pihak bandara selaku pemilik tempat, untuk memastikan apakah telah terjadi kekeliruan pada saat penginputan data, itu kita selidiki. Jangan sampai permasalahan yang terjadi di Sumut juga terjadi di Sumsel," bebernya.

Apabila dari hasil penyelidikan nanti ditemukan kejanggalan ataupun dugaan kesalahan yang mengarah ke pidana, polisi tidak segan untuk menetapkan tersangka.

"Jika dari investigasi di lapangan memang ada ternyata memang ada indikasi terkait dengan tindak pidana, akan kita proses sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads