Kasus Harian Corona DKI Capai Angka 1.000 Lagi, Faskes Diminta Siaga

Kasus Harian Corona DKI Capai Angka 1.000 Lagi, Faskes Diminta Siaga

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 01 Jun 2021 05:37 WIB
Warga tampak berkerumun saat berolahraga di kawasan Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, Minggu (7/3). Padahal kasus positif COVID-19 di DKI masih tinggi.
Aktivitas warga Jakarta saat pendemi (Foto: Rengga Sencaya)
Jakarta -

Kasus harian Corona di DKI pada 30 Mei kembali mencapai angka di atas 1.000. Anggota DPRD DKI Jakarta menyoroti kinerja Satgas Covid-19 tingkat RT hingga meminta Pemprov DKI menyiagakan fasilitas kesehatan jika terjadi lonjakan kasus.

Fraksi PAN DPRD DKI memberikan masukan kepada Pemprov DKI untuk antisipasi lonjakan kasus Corona di Ibu Kota. PAN meminta Pemprov menyiagakan fasilitas kesehatan (faskes) untuk merawat pasien Corona bergejala berat.

"Faskes untuk kepentingan isolasi dan perawatan tetap disiapkan untuk mengantisipasi hal terburuk. Vaksinasi terus didorong di Jakarta agar mencapai 70% jumlah penduduk," kata Sekretaris Fraksi PAN DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda kepada wartawan, Senin (31/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada warga, Oman juga meminta agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, taat protokol kesehatan tak boleh dikendorkan.

"Kita minta disiplin prokes dalam pembatasan mikro tetap terjaga. Jangan kendor terapkan prokes. Memang tidak nyaman dengan Prokes tapi lebih tidak nyaman lagi kalau terpapar Covid," katanya.

ADVERTISEMENT


Gerindra Singgung Klaster Hari Raya


Fraksi Gerindra menilai kenaikan kasus Corona di Jakarta lantaran aktivitas warga di pada Hari Raya Idul Fitri kemarin. Gerindra menyoroti warga yang tetap mudik.

"Saya rasa kita semua sudah mendorong untuk antisipasi kasus Covid berkaca dari India dan Malaysia, kalau bisa dilihat segala cara sudah dipikirkan dan diupayakan oleh Pemprov untuk mengantisipasi, memberlakukan segala aturan, tapi semua keberhasilan kan kembali kepada perilaku masing-masing kita," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani.

"Sudah ada larangan mudik karena takut kerumunan, tapi kan tetap banyak yang nekat, tapi enggak bisa juga begitu saja masyarakat dipersalahkan karena semua kembali lagi dari kejenuhan, kebutuhan mereka dalam pemenuhan kebutuhan hidup maupun batin dengan bertemu keluarga, sejauh yang kita ketahui kan lonjakan paparan banyak terjadi di klaster keluarga sehabis hari raya kemarin yaa," lanjutnya.

Kepada Pemprov DKI, Rani meminta agar testing dan testing Corona ditingkatkan. Dia juga meminta pengawasan penerapan prokes juga dilakukan lebih masif.

"Untuk itu tracing, testing dan pemantauan, penertiban prokes lebih ditingkatkan lagi," kata dia.

Rani juga meminta kepada warga untuk meningkatkan kesadaran menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas. Utamanya dalam melakukan kegiatan ekonomi.

"Semua dibutuhkan kesadaran sendiri untuk selalu menjaga diri, imunitas dan jangan stres, dan Pemprov juga harus bisa membantu bagaimana supaya masyarakat tidak tambah stres dengan terus memantau kondisi ekonomi, yang jualan kalau bisa tetap berjualan dengan penerapan aturan prokes ketat misalnya, menekan lonjakan harga di pasar juga bisa jadi salah satu upaya, karena kan masyarakat tidak bisa mengharapkan bansos, karena bansos tidak bisa mengakomodir semua lapisan masyarakat sedangkan yang terdampak pandemi hampir semua lapisan," katanya.

PDIP Soroti Kinerja Satgas RT

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan pengendalian Corona salah satunya mengawasi pergerakan warga. Dia meminta agar Pemprov DKI senantiasa mengawasi penerapan protokol kesehatan.

"Mengendalikannya kan bagaimana Pemprov mampu mengendalikan pergerakan warga Jakarta. Kedua pergerakan itu harus dipantau dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Yang ketiga bagaimana Pemprov mampu menggerakkan semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi Covid-19 itu. Artinya bahwa kita harus membangun kesadaran kolektif warga Ibu Kota. Itu yang paling penting," kata Gembong.

Menurut Gembong, Pemprov DKI belum mampu membangun kesadaran kolektif warga Ibu Kota. Utamanya peran Satgas RT/RW dalam memberikan edukasi kepada warga.

"Membangun kesadaran kolektif ini menurut saya yang masih belum maksimal dilakukan oleh Pemprov, bukan belum dilakukan, tapi belum maksimal dilakukan oleh Pemprov. Misalkan bagaimana memerankan fungi RT/RW. Karena itu ujung tombaknya Pemprov ada di sana," kata Gembong.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta itu menekankan bahwa pakai masker dan cucui tangan harus menjadi kebiasaan batu. Tugas Pemprov DKI, kata Gembong, adalah memberikan edukasi kepada warga mengenai kebiasaan baru itu.

"Sehingga katakanlah pakai masker itu harus kita jadikan budaya hidup kita, kebiasaan cuci tangan harus kita jadikan budaya hidup kita. Lah ini yang harus terus-menerus dilakukan oleh Pemprov. Di sinilah pentingnya fungsi dari dinas Kominfo, pentingnya di sini peran kepala dinas Kominfo dalam rangka membangun kesadaran kolektif warga Ibu Kota," tuturnya.

"Semua orang sudah tahu, semua masyarakat sudah paham, cuma bagaimana membangun kesadaran mereka untuk sama-sama memerangi ini. Harus kita bangun kan itu. Jadi kebiasaan baru dalam kehidupan kita sehari-hari harus ditingkatkan. Misalnya tadi kesadaran menggunakan masker harus kita jadikan budaya baru kita, kebiasaan cuci tangan," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus tambahan COVID harian di DKI Jakarta kembali meningkat. Dua pekan seusai Lebaran 2021, kasus harian kembali menyentuh angka 1.000.

Data BNPB per Minggu (30/5/2021), angka kasus COVID harian di Jakarta di angka 1.064. DKI menjadi penyumbang kasus COVID terbanyak kemarin. Disusul Jawa Tengah yang juga menyentuh angka seribuan, yakni 1.007.

Halaman 3 dari 2
(lir/man)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads